ADHD atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif, sering kali tidak dikenali gejalanya. Meski begitu, banyak orang dewasa penderita ADHD memiliki karier yang sukses. Namun, kondisi ini bisa menimbulkan tantangan di tempat kerja.
“Gejala ADHD bisa berbeda dari satu orang ke orang lainnya,” kata Sean Abraham, pekerja sosial klinis berlisensi di Grow Therapy. “Meski seseorang dengan kondisi tersebut mungkin tidak berhasil dalam satu jenis karier karena gejalanya, orang lain mungkin berhasil dalam posisi yang sama.”
Dilansir dari Huffpost, berikut 6 kebiasaan di tempat kerja yang bisa menjadi tanda ADHD pada seseorang.
1. Semuanya Harus Sempurna
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/DC Studio
|
Orang-orang yang mengidap ADHD sering kali memiliki kesamaan sifat dengan orang yang memiliki kecenderungan perfeksionis. “ADHD memang memengaruhi bagian otak yang mengontrol cara Anda mengarahkan perhatian,” kata Dede O’Shea, seorang psikolog yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, yang juga merupakan anggota fakultas klinis di Universitas Tufts.
“Penderita ADHD memiliki area kontrol yang tidak berfungsi dengan baik. Jadi, mereka benar-benar tidak bisa fokus pada apa yang perlu mereka selesaikan. Sifat perfeksionisme pun muncul sebagai cara untuk mencoba mengatasinya,” lanjut O’Shea.
2. Menunda Pekerjaan Sampai Menit Terakhir
Deretan kebiasaan kerja yang bisa jadi tanda ADHD/Foto: Freepik.com/jcomp
Penundaan adalah salah satu kebiasaan yang sering ditunjukkan oleh penderita ADHD di tempat kerja. Hal ini bisa disebabkan oleh kesulitan mereka dalam menyusun tugas-tugas secara tepat waktu. Bagi karyawan yang memiliki ADHD, ketidakmampuan memenuhi tenggat waktu sering kali disebabkan oleh kecemasan.
3. Sering Datang Terlambat
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
|
Orang yang memiliki ADHD mungkin mengalami kesulitan untuk datang ke suatu tempat meski mereka telah berupaya sebaik mungkin. Meskipun banyak di antara kita yang kadang-kadang terlambat, penderita ADHD mengalami apa yang dikenal sebagai time blindness, yaitu mengalami kesulitan dalam memperkirakan berapa banyak waktu yang mereka perlukan untuk mencapai tempat yang mereka inginkan.
4. Emosi Mudah Meledak
Deretan kebiasaan kerja yang bisa jadi tanda ADHD/Foto: Freepik.com
Korteks prefrontal otak kita mengontrol perhatian dan respons emosional. Bagi penderita ADHD, area tersebut mungkin kurang berkembang. Ketika merekat tidak bisa mengendalikan semua pemikiran dan emosi yang berbeda-beda dalam situasi stres tinggi, hal itu bisa menyebabkan disregulasi atau semacam gangguan mental di mana mereka tidak bisa menahan perasaan mereka dan mengendalikan diri.
Di tempat kerja, hal ini bisa berarti bereaksi berlebihan setiap kali ada tugas atau kemunduran baru yang tidak terduga. Karena orang-orang dengan ADHD sudah cenderung mengalami kesulitan dengan reaktivitas mereka, setiap kali ada perubahan atau ada sesuatu yang tidak terduga, hal tersebut bisa menyebabkan disregulasi emosional.
5. Kesulitan untuk Fokus
Deretan kebiasaan kerja yang bisa jadi tanda ADHD/Foto: Freepik.com/fefy01722532
Bagi penderita ADHD, fungsi eksekutif otak yang membantu mereka tetap terorganisir mengalami gangguan sehingga membuat mereka mengalami kesulitan fokus dan kecenderungan untuk terburu-buru melakukan pekerjaan mereka. Sulit bagi otak mereka untuk tetap terstimulasi cukup lama untuk benar-benar melakukan tugas-tugas yang membutuhkan ketelitian tinggi.
6. Sulit Mewujudkan Ide-Ide Kreatif
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/vkstudio
|
Di tempat kerja, karyawan yang memiliki ADHD dikenal sebagai pemikir kreatif yang hebat dan sangat bersemangat karena sangat imajinatif. Namun, karena gangguan fungsi eksekutif yang dialami, mereka memiliki kesulitan dalam mewujudkan ide-ide kreatif dari pemikiran mereka.
Itulah beberapa kebiasaan di tempat kerja yang bisa menjadi tanda-tanda ADHD. Menurut Sean Abraham, ADHD pada orang dewasa dapat merespons dengan baik intervensi perilaku dan farmakologis. Perawatan yang efektif bisa meningkatkan kualitas hidup dan fungsi secara signifikan, tidak hanya di tempat kerja, tapi juga secara pribadi dan sosial.
Penting diingat, jangan lakukan self-diagnose, ya. Berkonsultasi lah dengan tenaga profesional.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org.
(naq/naq)