Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang umum dialami oleh banyak orang. Namun, tidak semua jerawat sama. Ada dua jenis jerawat yang seringkali membingungkan, yaitu jerawat hormonal dan jerawat bakteri.
Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengetahui bedanya jerawat hormonal dan bakteri, sehingga ketika mereka mencoba untuk menyembuhkannya, tidak ada hasil yang signifikan, alhasil jerawat tidak mudah dihilangkan.
Nah, beauties, agar kamu tidak salah dalam menangani jerawat, sebaiknya cari tahu terlebih dulu perbedaan jerawat akibat hormon dan bakteri agar dapat disembuhkan dengan efektif!
Apa itu Jerawat Hormonal dan Jerawat Bakteri?
Ilustrasi jerawat/ Foto: freepik.com
Meski sama-sama jerawat, namun penyebab antara jerawat hormonal dan bakteri berbeda, berikut penjelasannya!
Jerawat Hormonal
Jerawat hormonal adalah jenis jerawat yang muncul akibat perubahan hormon dalam tubuh, terutama saat masa pubertas, kehamilan, menopause hingga gangguan medis PCOS (polycystic ovary syndrome).
Pada jerawat hormonal, produksi hormon androgen meningkat dan dapat menyebabkan produksi minyak berlebih di kulit. Kondisi ini menyebabkan folikel rambut tersumbat dan akhirnya terjadi pembentukan jerawat.
Jerawat Bakteri
Jerawat bakteri, seperti namanya, disebabkan oleh bakteri yang hidup di kulit kita. Jenis bakteri yang paling umum menyebabkan jerawat adalah Propionibacterium acnes.
Bakteri ini hidup di folikel rambut dan dapat menyebabkan peradangan yang memicu jerawat. Jerawat bakteri seringkali muncul sebagai jerawat bernanah dan terasa gatal.
Perbedaan Jerawat Hormonal dan Bakteri pada Wajah
Ilustrasi orang berjerawat/Foto: Freepik
Kamu dapat mengidentifikasi apakah itu jerawat akibat hormon yang tidak seimbang atau jerawat akibat bakteri melalui beberapa perbedaan berikut ini!
Lokasi
Jerawat hormonal seringkali muncul di area wajah, terutama bagian bawah, seperti pipi, rahang dan dagu. Sedangkan jerawat bakteri dapat muncul di seluruh wajah, terutama area berminyak, seperti dahi, hidung dan dagu.
Jenis Jerawat
Jerawat hormonal umumnya berupa jerawat kecil dan tidak berisi nanah (komedo putih atau komedo hitam) umumnya jenis jerawat kistik. Sedangkan jerawat bakteri seringkali muncul berbentuk komedo hitam atau putih yang terasa gatal dan berisi nanah, umumnya jenis jerawat pustula kecil.
Periode Muncul
Jerawat hormon seringkali muncul saat masa pubertas dan dapat terjadi secara berkala sesuai dengan siklus hormon. Sementara itu, jerawat bakteri dapat muncul pada usia berapa pun dan tidak berkaitan dengan siklus hormon, dapat bertambah buruk saat stres.
Pengobatan
Pengobatan untuk jerawat hormonal biasanya melibatkan terapi hormonal dengan obat-obatan atau kontrasepsi hormonal. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan sesuai.
Sedangkan jerawat bakteri dapat diobati dengan berbagai produk perawatan kulit yang mengandung bahan antibakteri, seperti benzoil peroksida, retinoid, dan antibiotik.
—
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!
(sim/sim)