Performa kuat Baby Reindeer yang perdana tayang di Netflix pada 11 April 2024 masih belum menunjukkan kemunduran. Sempat memegang posisi pertama di sejumlah negara, plot terinspirasi kisah nyata Baby Reindeer semakin gencar diperbincangkan setelah karakter di dunia nyata ikut angkat bicara.
Ya, beberapa waktu lalu sosok Fiona Harvey tampil diwawancara mengenai keterlibatannya sehingga menambah drama di dunia nyata. Jika Beauties belum mengikuti perkembangannya, berikut rekapnya.
Kisah Baby Reindeer (Spoiler Alert!)
Baby ReindeerFoto: dok. Netflix
Baby Reindeer menceritakan kisah nyata yang dialami pria asal Skotlandia, Richard Gadd yang merupakan penulis, sutradara, dan pemeran karakter utama Baby Reindeer, Donny. Serial genre drama-psychological thriller ini menceritakan pertemuan Donny, seorang bartender dan komedian, dengan Martha (diperankan oleh Jessica Gunning), perempuan mantan pengacara diduga stalker yang kerap mengunjunginya di pub tempat Donny bekerja.
Ketujuh episode Baby Reindeer menguak bagaimana Donny merasa dikuntit oleh Martha selama 4,5 tahun sejak tahun 2015. Selain dari berusaha menemui Donny, Martha juga mengirimkan email sebanyak 41.071, voicemail dengan total 350 jam, 744 cuitan Twitter (kini X), 46 pesan facebook, serta surat dengan total 106 halaman.
Di samping itu, Donny juga mengalami pelecehan seksual dari salah seorang penulis TV, yaitu Darrien. Momen flashback Donny di usianya sekitar awal 20an, menangkap pertemuannya dengan Darrien di Edinburgh. Berawal ingin mendukung kariernya, namun Donny justru dibuai dengan obat-obatan terlarang dan menerima pelecehan seksual secara tak sadar. Dari pengalaman buruk itu Donny mengalami trauma.
Tanggapan Richard Gadd tentang Serialnya
Baby Reindeer /Foto: Netflix/Ed Miller
Mengetahui kisah suram yang meliputi Baby Reindeer, pertanyaan pun muncul: mengapa Gadd yang traumatik terhadap pengalaman itu justru mengangkatnya kembali, bahkan memerankannya?
Mengutip Game Leap, keputusan ini bukan suatu yang mudah bagi Gadd. Namun baginya, serial ini menampilkan sesuatu yang seringkali ditutupi. Dengan membagikan kisahnya pada audiens, Gadd menemukan penyembuhan dan mendukung orang-orang di luar sana yang belum mencapai kedamaian. Ia menutur, “I hope when people see it who have been through similar things, that they feel less shame about it, they feel emboldened to take it on in their life and deal with it where they don’t see it as a dent on their character in some way. I hope it provides peace. I think it would have provided peace for me”.
(Saya berharap ketika orang-orang yang pernah mengalami hal serupa melihatnya, rasa malu mereka akan berkurang, mereka merasa berani untuk menghadapinya dan menghadapinya di tempat yang mereka tidak melihatnya sebagai sebuah penyok pada karakter mereka dalam beberapa hal. Saya harap ini memberikan kedamaian. Saya pikir itu akan memberikan kedamaian bagi saya)
Usai penayangan dan viral, publik juga mencari siapa sebenarnya Martha dan Darrien di kehidupan nyata. Mengenai hal itu, Gadd menanggapi agar publik tidak berspekulasi siapa orangnya di dunia nyata lewat Instagram Story-nya. “That’s not the point of our show,” tulis Gadd. Ia juga mengatakan pada British GQ bahwa dia dan timnya sudah berusaha menutupi identitas asli para karakternya.
“Martha” Dunia Nyata Ancam Tuntut Netflix
Martha asli dan dalam serial/ Foto: Instagram/piersmorgan / Foto: dok.Netflix
Namun investigasi publik berhasil menyeret nama Fiona Harvey sebagai terduga karakter Martha dalam serial yang kini tengah mengantongi hampir 60 juta penonton itu. Melansir The Cut, netizen menulusuri cuitan Twitter lamanya dan menemukan cuitan yang serupa dengan apa yang ditampilkan di serial. Harvey pun mengancam untuk menuntut Gadd dan Netflix.
Fiona Harvey juga muncul di publik untuk pertama kalinya di program Piers Morgan Uncensored, Kamis (9/5). Wawancara bersama Piers Morgan itu justru mengangkat isu yang kini semakin masalah. Pasalnya, Harvey mengatakan dia bukan stalker Gadd dan tidak pernah mengirimkan pesan dalam jumlah besar seperti yang ditampilkan dalam serial.
“That’s simply not true. If somebody was sending somebody 41,000 emails or something, they’d be doing how many a day? Lots,” kata Harvey. Selain itu, dia mengaku mengirimkan 18 cuitan Twitter untuk Gadd.
Perempuan yang dibayar 250 GBP (sekitar Rp 5 jutaan) untuk wawancara tersebut juga membantah apa yang jadi akhir cerita Baby Reindeer itu terjadi padanya, yakni dipenjara 9 bulan akibat penguntitan. Harvey menegaskan, “That is completely untrue; very, very defamatory to me; very career damaging” (Hal ini sama sekali tidak benar; sangat, sangat memfitnah saya; sangat merusak karier”).
“Korban” Lain Angkat Bicara
Baby Reindeer/ Foto: dok. Netflix
Kisah viral Baby Reindeer juga mendorong korban penguntitan lain untuk angkat bicara. Setelah wawancara Fiona Harvey bersama Piers Morgan, Laura Wray mengakui dirinya adalah korban “real-life Baby Reindeer Martha” kepada media Mirror (10/5).
Laura mengklaim masalahnya dimulai saat seorang pengacara perempuan (Laura tidak mengungkap nama aslinya) bekerja dalam masa percobaan selama dua minggu di firma hukumnya di Glasglow tahun 1997. Pengacara tersebut dipecat setelah seminggu bekerja akibat pelecehan. Dia juga melaporkan Laura ke layanan sosial dengan tuduhan palsu bahwa Laura memukul anaknya yang cacat. Setelah pengacara itu dipecat, ia menghujani Laura dengan panggilan telepon, meremehkannya di hadapan pengacara lain, kemudian menargetkan keluarga dan kerabat Laura.
Laura meyakini kisahnya itu masuk salah satu adegan Baby Reindeer di mana muncul surat kabar fiksi dengan berita berjudul “Sick stalker targets barrister’s deaf child”. Laura juga semakin yakin Martha adalah penguntit yang sama seperti penguntitnya karena banyaknya kemiripan, salah satunya dari segi adalah profesi.
“Jelas bagi saya dan banyak orang lainnya bahwa dia adalah penguntit saya. Mereka menjadikannya seorang pengacara. Detail itu tidak ada hubungannya dengan cerita. Mereka bisa menjadikannya seorang dokter, atau akuntan,” kata Laura.
“Satu-satunya hal yang mereka ubah tentang dia adalah namanya. Jessica yang memerankan Martha sangat luar biasa… dia terdengar seperti dia, dia terlihat seperti dia. Maksudku, dia mempunyai tawa yang sama, bahkan jalan yang agak lucu. Bahkan ketika saya mempekerjakannya sebentar, dia akan melakukan hal yang sama.”
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)