Umumnya, kita mengenal buah beri seperti raspberry, bluberi, dan blackberry berasal dari negara empat musim yang beriklim sejuk. Namun, ternyata Indonesia juga memiliki buah beri yang bernama kemunting.
Kemunting atau karamunting (rose myrtle) adalah tanaman asli dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tumbuhan dengan nama latin Rhodomyrtus tomentosa ini banyak ditemukan di beberapa negara tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia, tumbuhan kemunting tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau sekitarnya. Meski kerap dianggap sebagai tumbuhan liar, orang-orang zaman dulu telah memanfaatkan bagian-bagian dari tumbuhan kemunting, termasuk buahnya sebagai obat tradisional yang ampuh menyembuhkan berbagai penyakit.
Penasaran dengan buah beri asli Indonesia ini? Inilah deretan fakta menarik tentang kemunting.
1. Ciri-ciri Tumbuhan Kemunting
Tanaman kemunting/Foto: Earth100/Wikimedia Commons
Kemunting termasuk tanaman perdu yang tumbuh sebagai semak belukar. Tumbuhan ini memiliki bentuk elips atau lonjong, daunnya berwarna hijau dengan bulu lembut di bagian bawahnya.
Saat berbunga, tumbuhan ini akan dihiasi dengan bunga-bunga indah berwarna merah muda. Tanaman kemunting menghasilkan buah kemunting, sejenis beri yang bisa dimakan.
Buah kemunting berwarna hijau saat masih muda dan menjadi ungu tua saat matang. Daging buahnya serupa anggur, lembut, manis, dan berbiji kecil. Tumbuhan ini biasanya tumbuh subur di lingkungan yang lembap.
2. Nutrisi Buah Kemunting
Buah kemunting/Foto: Pinterest.com/Teresa Espinoza
Melansir jurnal Biomolecules (2019), buah kemunting kaya akan berbagai nutrisi, antara lain protein, karbohidrat, serat, asam lemak, vitamin C, vitamin E, serta sejumlah mineral seperti kalium, kalsium, mangan, zat besi, zinc, dan tembaga. Buah kemunting juga mengandung senyawa antioksidan fenolik yang tinggi.
Protein dalam buah ini terdiri atas bermacam-macam asam amino terutama triptofan, zat pembentuk serotonin yang memengaruhi suasana hati, perilaku, dan fungsi kognisi. Kandungan vitamin C buah kemunting jauh lebih rendah dibandingkan buah tropis lainnya, sementara kadar vitamin E-nya lebih tinggi dibandingkan mangga dan alpukat.
3. Dari Akar hingga Bijinya Bisa Dijadikan Obat Tradisional
Kemunting sebagai obat tradsional/Foto: Pinterest.com/veronique wong
Kemunting rupanya telah lama digunakan sebagai obat tradisional di negara-negara Cina, Vietnam, Thailand, Indonesia, dan Malaysia.
Orang Cina menggunakan daunnya sebagai pereda nyeri, akarnya untuk mengobati sakit maag, dan bijinya sebagai tonik untuk pencernaan dan mengobati gigitan ular. Orang Vietnam memanfaatkan buah kemunting untuk mengobati diare dan disentri, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Di Thailand, kemunting digunakan sebagai obat demam, diare, dan disentri. Di Malaysia, akar, buah, dan daunnya digunakan untuk mengobati sakit perut, disentri, dan diare. Sedangkan, masyarakat Indonesia memanfaatkan daun kemunting yang dihaluskan untuk mengobati luka.
Selain itu, hasil pengujian terhadap daun kemunting yang diterbitkan oleh jurnal Sains dan Terapan Kimia (2010) menunjukkan bahwa terdapat senyawa alkaloid yang berkhasiat sebagai antidiare, antidiabetes, antimikroba, dan antimalaria.
4. Kemunting Kaya Antioksidan
Kemunting kaya antioksidan/Foto: Pinterest.com/uncleeis86
Hingga saat ini, banyak penelitian telah membuktikan bahwa baik daun, akar, dan buah kemunting mengandung berbagai efek menguntungkan bagi kesehatan, di antaranya sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, antiobesitas, dan antikanker.
Terutama, sebagai agen antioksidan tinggi, buah kemunting diyakini dapat dimanfaatkan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit degeneratif yang dipicu oleh radikal bebas, seperti kanker, diabetes, Parkinson, Alzheimer, dan osteoporosis. Hal ini seperti dikutip dari jurnal Biomolecules (2019). Bonusnya lagi, mengonsumsi buah yang kaya antioksidan bisa mengurangi tanda-tanda penuaan pada kulit wajah, loh!
5. Buah Kemunting Diolah Jadi Selai hingga Minuman
Minuman Ruou Sim asal Vietnam/Foto: Pinterest.com/Sunrise Travel Vietnam
Beberapa daerah di Indonesia biasanya mengonsumsi buah kemunting secara langsung atau dihancurkan dengan gula, air, dan es untuk dibuat jus. Buah beri ini juga bisa diolah menjadi selai, seperti halnya selai bluberi.
Di Pulau Phu Quoc, di selatan Vietnam, buahnya digunakan untuk menghasilkan sejenis minuman fermentasi terkenal yang disebut Ruou Sim (Sim wine). Burung juga suka memakan buah ini dan terkadang membangun sarang di semak yang subur.
****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org.
(ria/ria)