Berita

Keju Lokal Khas Sulawesi Selatan yang Mendunia, Tapi Kurang Dilirik di Indonesia!

×

Keju Lokal Khas Sulawesi Selatan yang Mendunia, Tapi Kurang Dilirik di Indonesia!

Share this article


Keju merupakan kuliner produk olahan susu yang dinikmati di seluruh dunia, termasuk populer di Indonesia. Namun, keju yang banyak dijual di Indonesia bukanlah keju asli Indonesia, melainkan keju impor yang biasa berasal dari New Zealand, Prancis, Belanda, atau Italia.

Eits, jangan salah, Indonesia juga punya produk keju tradisional, loh! Namanya keju dangke.

Dangke adalah keju tradisional asal Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Dangke terbuat dari susu kerbau atau susu sapi yang diolah secara tradisional. Kuliner ini awalnya disajikan sebagai pengganti lauk, namun saat ini kerap dijadikan camilan.

Keju ini berwarna putih cerah, memiliki tekstur kenyal seperti tahu dan rasanya mirip dengan keju yang gurih. Meski berasal dari daerah, kelezatan keju dangke asal Enrekang telah terkenal hingga ke luar negeri.

Penasaran sama fakta menarik di balik kejunya orang Sulawesi ini? Simak yuk!

1. Asal Mula Nama Dangke

Kuliner dangke/Foto: YouTube.com/TRANS7 OFFICIAL

Konon, nama dangke sendiri diberikan pada tahun 1900-an. Melansir detikSulsel, pada masa itu, warga Enrekang menyuguhkan makanan tersebut kepada kolonial Belanda, dan ia mengucapkan terima kasih dalam bahasa Belanda yakni ‘dank u (wel)’.

Sejak saat itu, masyarakat menyebut makanan mirip keju itu dengan nama dangke, yang diambil dari bahasa Belanda, ‘dank u’. Seiring dengan perkembangan zaman, kuliner dangke kini bisa dikonsumsi oleh berbagai kalangan, dan menjadi salah satu oleh-oleh khas Enrekang.

2. Dangke Makanan Para Bangsawan

Olahan dangke goreng/Foto: Shutterstock

Mungkin kamu baru tahu ada kuliner yang bernama dangke. Tapi, ternyata dangke telah ada sejak ratusan tahun lalu. Dahulu, dangke hanya disajikan untuk para bangsawan karena masyarakat sangat jarang memiliki kerbau atau sapi. Oleh karena itu, dangke menjadi makanan spesial yang hanya dihidangkan bagi para raja-raja dan bangsawan.

Lain dengan keju di negara Barat yang umumnya disantap bersama roti, pasta, atau sejenisnya, dangke sering dijadikan lauk makan nasi, dimakan apa adanya, maupun diolah kembali menjadi dangke bakar, dangke goreng, isian bakso, atau sup.

3. Kandungan Nutrisi Dangke

Keju produk olahan susu/Foto: Freepik.com/lazy_bear

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (2019), dangke mengandung air, abu, protein, lemak, dan karbohidrat. Sebagai produk olahan susu, dangke juga tinggi akan kandungan betakaroten dari susu sapi yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan mata, serta hipotiosianit dari kandungan asam laktatnya yang bersifat antimikroba untuk membunuh bakteri, jamur, dan virus dalam tubuh.


4. Proses Pembuatan Dangke

Proses pembuatan keju/Foto: Freepik.com/freepik

Dangke dan keju segar memiliki perbedaan dari cara pembuatannya. Dangke dibuat dengan memanfaatkan enzim papain yang berasal dari getah buah pepaya untuk mengentalkan susu. Sedangkan, keju segar menggunakan kultur sarter berupa enzim rennet dan/atau asam seperti air lemon atau cuka. 

Proses pembuatan dangke dilakukan secara tradisional. Dijelaskan dalam artikel di situs web Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro, susu murni dipanaskan, kemudian ditambahkan sedikit getah buah pepaya untuk menggumpalkan dadih. Gumpalan-gumpalan dadih kemudian disaring dan dibuang airnya menggunakan batok kelapa yang sekaligus sebagai cetakan.

Dangke yang telah siap selanjutnya dikemas dalam daun pisang yang dibentuk mengerucut, sehingga membuat aromanya semakin menggugah selera. Dangke bisa bertahan selama kurang lebih satu bulan di kulkas, dan dua hari di suhu ruang.

Dilihat dari proses pengolahannya, dangke tergolong ke dalam keju segar. Dikutip dari Times of India, keju segar (fresh cheese) adalah jenis keju muda yang belum melewati proses penuaan dalam waktu terlalu lama dan mengandung kadar air tinggi. Keju tipe ini menghasilkan rasa yang ringan, lembut, dan menyegarkan di mulut. Contohnya seperti keju mozzarella, feta, ricotta, dan mascarpone.

5. Kepopuleran Dangke Meluas ke Negara Tetangga

Dangke khas Sulawesi Selatan/Foto: YouTube.com/TRANS7 OFFICIAL

Keju dangke tersedia hampir di seluruh tempat makan atau restoran di Kabupaten Enrekang. Penikmat kuliner ini tak hanya kalangan masyarakat Enrekang saja, melainkan banyak juga orang dari luar wilayah bahkan mancanegara yang menyukai dangke.

Oleh sebab itu, dangke sukses menjadi komoditas ekspor ke berbagai negara, mulai dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Prancis, sampai Amerika Serikat. Bagaimana Beauties, tertarik ingin mencicipi dangke?

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org.


 

(ria/ria)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *