LUMPKINSJAIL.ORG, Jakarta – Puting payudara terasa sakit akhir-akhir ini? Ada beberapa kemungkinan penyebabnya mulai dari perubahan hormon hingga reaksi alergi. Meski kerap tidak berbahaya, bukan berarti pula disepelekan. Sebab ada beberapa masalah kesehatan yang indikasinya lewat nyeri puting payudara. Untuk lebih lengkapnya, mari kita simak beberapa penyebab puting payudara terasa sakit.
1. Perubahan Hormon
Jika payudara Anda membengkak setiap kali menstruasi, Anda pasti tahu dampak fluktuasi hormonal terhadap payudara. Dan coba tebak? Hal itu juga bisa berdampak pada puting payudara terasa sakit.
“Perubahan estrogen dan progesteron menyebabkan jaringan payudara membengkak dan menyebabkan sensitivitas dan ketidaknyamanan pada puting,” jelas ginekolog Stacey De-Lin dikutip dari Pop Sugar, Kamis, 30 Mei 2024.
Pergeseran hormonal ini tidak hanya terjadi saat Anda sedang menstruasi, menurut dokter De-Lin.
“Jika Anda sedang hamil, baru saja melahirkan, sedang mengalami perimenopause, atau baru saja mengganti alat kontrasepsi, hormon Anda akan berfluktuasi, dan nyeri pada puting susu dapat menjadi efek sampingnya. Meskipun tidak perlu dikhawatirkan, hal ini pastinya dapat membuat Anda merasa tidak nyaman,” ucapnya.
Tergantung pada penyebab pasti rasa sakit yang Anda alami, alat kontrasepsi hormonal dapat membantu menstabilkan kadar estrogen dan progesteron Anda, yang dapat membantu menghentikan nyeri pada puting susu Anda sejak awal, kata dokter De-Lin.
Jika ketidaknyamanan Anda berlangsung lebih dari seminggu atau berdampak besar pada kehidupan Anda sehari-hari, konsultasikan kepada dokter kandungan Anda.
2. Mengalami Infeksi
Yup, Anda bisa terkena infeksi pada puting payudara Anda. Faktanya, infeksi adalah salah satu penyebab paling umum dari nyeri pada puting. Jika Anda mengalami sensasi seperti panas, bengkak, atau gatal di sekitar puting, mungkin itulah yang terjadi.
Sensasi ini umumnya disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke area tersebut, yang dikirim oleh tubuh untuk melawan infeksi, kata dokter De-Lin.
Dua infeksi puting yang umum terjadi adalah mastitis dan sariawan, dan ini umumnya terjadi pada wanita menyusui. Mastitis, peradangan pada payudara, biasanya disebabkan oleh tersumbatnya saluran susu. “Saluran bisa tersumbat jika bayi Anda tidak mengeluarkan seluruh ASI (Air Susu Ibu) selama menyusu,” ucap dokter De-Lin.
Sedangkan sariawan adalah infeksi jamur pada puting susu. Biasanya berkembang ketika payudara terlalu terisi susu, yang menyebabkan kulit halus di sekitar puting susu meregang dan akhirnya pecah-pecah. Begitu kulit rusak, jamur candida penyebab sariawan bisa masuk ke dalam puting susu sehingga menyebabkan infeksi.
“Puting dan sekitarnya akan terlihat merah, pecah-pecah, dan bengkak, serta Anda mungkin merasa gatal atau nyeri tajam pada puting,” ucap dokter Debra Jaliman.
Jika salah satu kondisi tersebut terjadi saat menyusui, hubungi dokter kandungan Anda terutama jika mengalami demam.
“Selain menggunakan es dan obat anti inflamasi, seperti ibuprofen, untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak, Anda mungkin memerlukan obat resep,” kata dokter De-Lin.
Jika Anda mencukur bulu puting atau baru saja menindik puting, hal-hal tersebut juga dapat menyebabkan infeksi. “Setelah melakukan tindik pada puting, Anda mungkin akan merasakan nyeri, sakit, atau pendarahan selama sekitar satu minggu. Hanya saja area tersebut sedang dalam masa penyembuhan dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan selama Anda menjaga lukanya tetap bersih,” kata dokter Jaliman.
Namun jika puting Anda mengeluarkan cairan, bengkak, kemerahan, atau badan terasa nyeri, sebaiknya periksakan ke dokter. Gejala tersebut bisa jadi merupakan tanda adanya infeksi.
Demikian pula, jika Anda mencukur bulu di sekitar puting, kulit Anda dapat tergores, sehingga membuka peluang bagi kuman penyebab infeksi. Dalam hal ini, temui ahli kesehatan jika puting Anda bengkak atau nyeri, saran dokter Jailiman.
3. Mengenakan Pakaian Olahraga yang Salah
Suka lari jarak jauh? Maka sudah saatnya Anda mempelajari tentang kondisi yang disebut ‘jogger’s nipple’, yang terjadi ketika pakaian berulang kali bergesekan dengan puting payudara. Misalnya, jika bra olahraga Anda terlalu longgar, bahannya dapat bergeser di sekitar payudara, menyebabkan lecet dan lecet yang menyakitkan hingga berwarna merah, pecah-pecah, atau pecah-pecah.
“Untuk melindungi puting payudara selama proses penyembuhan dan mencegah lecet di kemudian hari, pertimbangkan untuk menutupi puting Anda dengan perban khusus atau menggunakan balsem anti lecet seperti Body Glide. Terkadang, menggunakan bedak talk pada puting juga membantu. Ini menyerap kelembapan, jadi puting Anda cenderung tidak lecet,” kata dokter Jaliman.
Menggunakan bra olahraga juga dapat membantu dan pastikan untuk membeli bra yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat.