Beauties, pernahkah kamu merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidup kamu meskipun secara eksternal semuanya terlihat baik-baik saja dan sebenarnya kamu telah memiliki semuanya? Fenomena ini dikenal sebagai missing tile syndrome. Sering kali, perasaan seperti ini bisa menjadi gejala dari depresi, kecemasan, atau ketidakpuasan diri.
Missing tile syndrome muncul ketika seseorang berfokus pada ketidaklengkapan suatu hal atau mimpi dan berhenti menghargai apa yang ada di masa kini. Ketika semua fokus dan perhatian kamu tertuju pada apa yang tersisa, apa yang salah, dan semua hal negatif, maka kamu tengah mengalami sindrom ini. Dilansir dari Calm Sage, berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang missing tile syndrome.
Analogi Missing Tile Syndrome
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
|
Seperti sebuah ruangan, lantai-lantai dalam sebuah ruangan diibaratkan sebagai aspek kehidupan yang kamu jalani, seperti mewakili karier, hubungan, pertumbuhan pribadi kamu, dan seterusnya. Saat kamu mulai menghargai berbagai aspek kehidupan, kamu menyadari ada beberapa hal dalam hidup yang ingin kamu capai, tapi tidak bisa.
Hal ini tentunya akan membuat kamu gelisah, kehilangan kendali atas emosi, dan mulai melihat segala sesuatu dengan pandangan kritis. Ini menjelaskan bagaimana manusia melihat kekosongan lebih dari apa yang mereka miliki. Bahkan ketika kamu memiliki segalanya, kamu tidak pernah mensyukuri apa yang kamu miliki.
Signifikansi Missing Tile Syndrome
Mengenal missing tile syndrome/Foto: Freepik.com
Setidaknya ada dua signifikansi untuk menjelaskan missing tile syndrome, di antaranya:
1. Signifikansi Psikologis
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/EyeEm
|
Setiap kali ditemukan ketidaksempurnaan atau kesenjangan kecil, otak akan langsung fokus pada bagian yang hilang dan mencari solusi. Dalam proses ini, fokus berpindah dari apa yang telah dicapai ke apa yang tersisa, sehingga menimbulkan perasaan tidak puas, putus asa, gelisah, dan cemas meski telah memiliki banyak hal.
2. Ekspresi Umum
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/EyeEm
|
Sindrom ini tidak terbatas pada aspek kehidupan saja, hal ini juga terkait dengan aspek spiritual dan emosional kehidupan seseorang. Sindrom ini bisa berkisar dari hubungan yang sulit dan ambisi yang tidak memuaskan hingga proyek yang tertunda atau tujuan yang tidak tercapai.
Cara Mengatasi Missing Tile Syndrome
Mengenal missing tile syndrome/Foto: Freepik.com/EyeEm
Otak kita dirancang untuk melihat hal-hal negatif atau hal yang hilang. Namun, ketika seseorang belajar menghargai hal-hal baik, penanganan missing tile syndrome bisa sangat mudah. Berikut beberapa tips yang akan membantu mengatasinya.
1. Refleksi Diri
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
|
Saat kamu memperhatikan apa yang kamu miliki, ketidakpuasan mulai memudar. Tentu saja hal ini tidak mudah karena membutuhkan waktu. Oleh karena itu, luangkan waktu sebanyak yang kamu perlukan dalam proses ini.
2. Menetapkan Tujuan yang Realistis
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/mdjaff
|
Saat menetapkan tujuan atau pencapaian, kamu harus ingat bahwa tujuan tersebut bisa dicapai. Tujuan-tujuan itu harus mengikuti kemampuan kamu, bukan sebaliknya. Alasan di balik pendekatan ini adalah ketika tujuan tersebut tercapai, kamu akan merasakan kepuasan.
3. Berlatih Rasa Syukur
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/wayhomestudio
|
Berlatih bersyukur mengalihkan fokus kamu dari apa yang kurang dalam hidup ke apa yang kamu miliki di masa sekarang. Ini bisa menjadi tindakan penanggulangan yang ampuh untuk sindrom ini, menyelamatkan kamu dari perasaan kekosongan.
Missing tile syndrome merupakan fenomena umum yang dihadapi setiap individu. Cara untuk mengatasi sindrom ini adalah dengan mengakui area abu-abu dalam kehidupan dan mengatasinya daripada merasakan ketidaklengkapan sesuatu dalam hidup.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org.
(naq/naq)