Berita

Pilu! Sulit Temukan Susu Bayi, Ibu di Gaza Beri Anaknya Seduhan Tepung Gandum Demi Atasi Kelaparan

×

Pilu! Sulit Temukan Susu Bayi, Ibu di Gaza Beri Anaknya Seduhan Tepung Gandum Demi Atasi Kelaparan

Share this article


Aksi kejam yang dilakukan oleh Israel kian menyengsarakan warga Palestina. Mereka tidak hanya harus merelakan hunian nyaman, tapi harus rela juga satu per satu keluarganya menjadi korban serangan.

Mengutip Al Jazeera, korban meninggal dunia sejak 7 Oktober 2023-4 Juni 2024, sudah mencapai 36.550 orang. Dimana 15.000 di antaranya adalah anak-anak dan 10.000 orang dilaporkan hilang. Adapun untuk korban luka-luka mencapai 82.959 orang. 

Sulitnya mendapat perawatan hingga asupan makanan, kini terus dirasakan oleh warga Palestina. Salah satu kisah yang membuat pilu adalah dari Amira al-Taweel, seorang ibu warga Gaza. 

Amira al-Taweel Jelajahi Apotek Demi Cari Susu Bayi

Potret pilu anak-anak Palestina menderita malnutrisi akut/Foto: AP/Jehad Alshrafi

Di setiap sudut tempat tinggal kita, pasti akan sangat mudah untuk menemukan keberadaan susu. Ada warung, minimarket, supermarket atau kios-kios yang menjual susu dan perlengkapan bayi. 

Namun, hal menyesakkan harus dirasakan oleh Amira al-Taweel yang harus menjelajahi apotek di Gaza utara untuk menemukan susu bayi. Setelah menjelajah, ia tidak menemukan satu botol susu pun, untuk memuaskan rasa lapar anaknya yang kini dirawat di rumah sakit Martir Al-Aqsa di Gaza tengah karena kekurangan gizi.

“Youssef membutuhkan perawatan dan susu, tapi tidak ada yang tersedia di Gaza,” kata Amira al-Taweel. 

Sebagai ibu, ia telah berusaha memberi anaknya makan, namun tidak dengan susu. Sehingga, yang bisa dilakukan oleh ibu berusia 33 tahun ini hanya dengan memberikan seduhan tepung gandum. 

“Saya memberinya makan, tapi tidak ada susu karena tidak tersedia. Saya memberinya gandum (tepung) yang membuatnya kembung,” ungkapnya. 

Melansir The Daily Star, kondisi Youssef sangat memprihatinkan. Ia hanya berbaring di tempat tidur sempit dengan tubuhnya yang lemah menerima obat dari selang infus di kakinya.


Banyak Anak Meninggal Dunia karena Kekurangan Gizi
Amira Al-Jojo, left, stands beside her 10-month-old son, Yousef Al-Jojo, who suffers from malnutrition at Al-Aqsa Martyrs Hospital, where he is undergoing treatment, in Deir al-Balah in the central Gaza Strip on Saturday, June 1, 2024. At right is Nuha Al-Khaldi and her child. (AP Photo/ Jehad Alshrafi)

Potret pilu anak-anak Palestina menderita malnutrisi akut/Foto: AP/Jehad Alshrafi

Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 32 anak-anak yang tewas karena kekurangan gizi. Lembaga-lembaga bantuan memperingatkan bahwa kekejaman yang dilakukan oleh Israel ini membawa dampak yang lebih buruk pada anak-anak. 

Pada Sabtu (1/6) kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari empat dari lima anak tidak makan sepanjang hari, setidaknya sekali dalam 72 jam. 

“Anak-anak kelaparan,” kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam sebuah pernyataan.

Menurut lembaga bantuan, meningkatnya angka kekurangan gizi pada anak-anak di Gaza, sebagian besar disebabkan oleh bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah Palestina tidak sampai tujuan. 

Melansir NDTV.com, sejak pertengahan Januari lalu, badan kemanusiaan PBB OCHA telah melakukan skrining pada lebih dari 93.400 balita di Gaza untuk mengetahui adanya kekurangan gizi, termasuk 7.280 anak ditemukan mengalami kekurangan gizi akut. 

Malnutrisi sangat umum terjadi di Gaza utara, yang hanya menerima sedikit bantuan pada bulan-bulan awal perang. Hanya dalam beberapa minggu terakhir sebagian besar bantuan pangan dialihkan melalui penyebrangan baru setelah lembaga bantuan memperingatkan akan terjadinya kelaparan.

Kini, tak hanya Amira al-Taweel saja yang mengkhawatirkan anaknya, tapi para ibu di rumah sakit sama pun khawatir dengan anak-anaknya yang mengalami kekurangan gizi. 

Saif, bayi lain yang dirawat di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa pun memiliki kondisi yang sama dengan Youssef. Ibu Saif mengatakan hidupnya bergantung pada bantuan yang disediakan oleh rumah sakit. 

“Kami bergantung pada bantuan yang datang ke sini dan diberikan kepada anak-anak,” kata Noha al-Khaldi, ibu Saif.

“Sepanjang malam dia menderita… Dia seharusnya menjalani operasi, tapi ditunda.”

Dokter di Gaza Menuntut Pasokan Susu agar Anak-anak Tetap Sehat!
Amira Al-Jojo, left, stands beside her 10-month-old son, Yousef Al-Jojo, who suffers from malnutrition at Al-Aqsa Martyrs Hospital, where he is undergoing treatment, in Deir al-Balah in the central Gaza Strip on Saturday, June 1, 2024. At right is Nuha Al-Khaldi and her child. (AP Photo/ Jehad Alshrafi)

Potret pilu anak-anak Palestina menderita malnutrisi akut/Foto: AP/Jehad Alshrafi

Hazem Mostafa, seorang dokter anak di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa menyalahkan penutupan penyebrangan Rafah di selatan sebagai penyebab memburuknya situasi. 

Sebab, penyebrangan tersebut merupakan jalan utama bantuan ke Gaza dari negara tetangga Mesir. Namun, akses tersebut malah kembali dikuasai Israel pada 7 Mei lalu. 

Sejak saat itulah tidak ada bantuan yang masuk. Koresponden AFP pun menyampaikan, kasus kekurangan gizi pun muncul pada anak-anak di Rafah. 

“Kami menuntut pasokan susu yang melimpah agar para ibu dapat memberi makan anak-anak mereka agar mereka tetap sehat,” tuntut dr. Hazem Mostafa. 

Beauties, membaca situasi yang terjadi pada anak-anak Gaza di atas tentu sangat menyesakkan ya. Yuk, saat ini kamu bisa turut membantu dengan hal yang sangat sederhana, dengan berdoa atau jika ada rezeki lebih bisa menyumbang pada lembaga terpercaya. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!


(ria/ria)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *