LUMPKINSJAIL.ORG, Jakarta – Lenzing produsen serat berbasis kayu menggandeng start-up teknologi Exponent Envirotech untuk memperkenalkan ECOHUES, teknologi pewarnaan tanpa air untuk serat selulosa berbahan dasar kayu. Teknologi ini, yang dianggap sebagai alternatif dari pewarnaan berbasis air konvensional, dapat diaplikasikan pada benang kapas dan linen untuk mendukung sustainable fashion.
Melalui kolaborasi dengan Lenzing, untuk pertama kalinya, ECOHUES diaplikasikan pada serat selulosa yaitu serat lyocell dan modal merek TENCEL, serta serat viscose merek LENZING ECOVERO, yang telah memiliki sertifikasi EU Ecolabel untuk keunggulan lingkungan. Turut bekerja sama dengan produsen pakaian rajut inovatif dari Hong Kong, Cobalt Fashion, kerja sama tiga arah ini akan membawa terobosan ilmiah ke industri tekstil.
Rex Mok, Director of Technical Marketing and Development, Global Textiles Business, Lenzing mengatakan pihaknya terus berkolaborasi dengan mitra-mitra bisnis untuk mengidentifikasi solusi inovatif yang tidak hanya menjamin kualitas produk, tapi juga mengurangi penggunaan sumber daya planet kita. Kolaborasi dengan Exponent Envirotech dan Cobalt Fashion ini menjadi bukti dari dedikasi tersebut.
“Kami sangat bangga untuk dapat menggunakan teknik pewarnaan revolusioner ECOHUES pada serat lyocell, modal, dan viscose untuk pertama kalinya. Dengan adanya teknologi ini, kami mengambil langkah yang krusial untuk mengubah praktik-praktik konvensional di rantai nilai tekstil secara sistematis,” ucapnya melalui siaran pers, Sabtu, 8 Juni 2024.
Mendorong efisiensi sumber daya dan memastikan kecerahan warna
Pada setiap ton benang, 120 ton air dibutuhkan dalam proses pewarnaan tradisional. Hal ini umumnya terdiri dari proses pre-treatment, pewarnaan berbasis air, pencucian, dan finishing yang melibatkan bahan kimia secara intensif. Teknologi ECOHUES™ secara efektif menggantikan penggunaan air dalam proses pewarnaan dengan pelarut bebas air yang 99,8% dapat didaur ulang dan menyederhanakan proses pre-treatment dan finishing dengan hampir menghilangkan kebutuhan untuk pencucian dengan sabun setelah pewarnaan.
Proses ini membantu untuk mengurangi penggunaan air secara keseluruhan hingga 95% dibandingkan metode pewarnaan tradisional. Proses yang disimplifikasi ini tidak hanya menurunkan konsumsi air dan energi, namun juga mendorong efisiensi biaya serta produksi dengan mengurangi durasi pewarnaan tradisional secara efisien, yaitu dari 12 jam menjadi 6-8 jam.
Tidak hanya itu, ECOHUES menghilangkan penggunaan garam sebagai pendamping umum dalam pewarnaan untuk menyelesaikan masalah tingginya salinitas dalam limbah air tekstil yang telah lama menjadi masalah dalam industri. Dengan penghematan zat warna hingga 40%, ECOHUES mengurangi penggunaan pewarna secara signifikan selagi memastikan tingkat fiksasi warna lebih dari 97% yang mengungguli rata-rata pewarnaan water bath tradisional sebanyak lebih dari 30%, yang menjaga performa dari benang.
Melengkapi penggunaan benang yang terbuat dari serat TENCEL dan LENZING ECOVERO, yang dibuat dengan emisi karbon dan konsumsi air yang setidaknya 50% lebih rendah dan mengurangi penggunaan energi serta bahan kimia dibandingkan kapas dengan melewati proses pemutihan dengan warna putih alaminya, langkah ini menawarkan pilihan yang lebih bertanggung jawab bagi konsumen dan mitra bisnis.
“Sebagai perusahaan yang berdedikasi pada solusi keberlanjutan dan optimalisasi energi untuk industri, Exponent Envirotech telah menjadi pemimpin inovasi ramah lingkungan sejak dahulu,” ungkap Wesley Choi, Chairman, Exponent Envirotech. “Proyek ini mengintegrasi praktik produksi berkelanjutan dengan bahan yang bertanggung jawab, membentuk standar baru untuk produksi fesyen yang hemat sumber daya dan ramah lingkungan ke industri.”
Kekuatan kolaborasi secara sistematis untuk praktik konvensional dalam rantai nilai tekstil
Meskipun teknologi ECOHUES dapat diaplikasikan ke hampir semua segmen termasuk pakaian dalam, siap pakai, activewear, dan alas kaki di mana serat selulosa banyak digunakan, pakaian rajut telah dipilih sebagai aplikasi yang membawa hasil kolaborasi ini menjadi nyata. Diproduksi oleh Cobalt Fashion, koleksi pakaian rajut ini dibuat dengan benang dari serat Lenzing yang diwarnai menggunakan teknologi ECOHUES, menggambarkan bagaimana serat selulosa Lenzing, ketika dikombinasikan dengan teknologi tersebut, dapat meningkatkan performa pakaian rajut serta memenuhi permintaan konsumen atas gaya dan keberlanjutan.
Seiring dengan upayanya untuk memimpin sustainable fashion, Cobalt Fashion terus menekuni benang inovatif yang mengurangi emisi karbon dan penggunaan air selagi menjaga performa dan keterjangkauan harga,” ungkap Andrew Dixon, Senior Vice President, Merchandising, Cobalt Fashion.
“Metode pewarnaan tanpa air seringkali membutuhkan lebih sedikit energi ketika dibandingkan dengan teknik pewarnaan konvensional. Efisiensi energi ini dapat menekan biaya untuk produsen tekstil dan berkontribusi ke industri yang lebih berkelanjutan. Kerja sama ini menjadi langkah awal yang penting seiring kita bergabung untuk menciptakan dampak luas dan membawa perubahan sistematis di seluruh industri tekstil.”
Pilihan Editor: Cara Lisa BLACKPINK Dukung Sustainable Fashion, Pakai One Set dari Sampah Daur Ulang
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika