Berita

Bolehkan Makanan yang Sudah Dikerubungi Semut Tetap Dikonsumsi?

×

Bolehkan Makanan yang Sudah Dikerubungi Semut Tetap Dikonsumsi?

Share this article


Beauties, pernahkah kamu meletakkan makanan manis dan tak berapa lama kemudian semut datang berkerubung? Sering kali kita heran, dari mana datangnya semut yang banyak tersebut, padahal sebelumnya tidak terlihat semut seekor pun.

Semut memang sering kita jumpai menempel pada makanan ataupun gula dalam toples. Lalu, apakah makanan yang sudah ditempeli semut tersebut masih kayak untuk dikonsumsi? Mari kita lihat jawabannya melalui penjelasan berikut ini.

1. Pembawa Bakteri

Ilustrasi semut yang berjalan/Foto: pexels.com/poranimm-athithawatthee-284222

Saat kita melihat lalat, tentu saja kita merasa jijik. Bahkan, menyentuh lalat dengan ujung jari kita pun rasanya sangat menjijikkan. Nah, sedangkan banyak orang yang terasa biasa saja saat menyentuh semut. Padahal semut sama halnya dengan lalat yang berjalan dan menempel pada apapun seperti makanan basi, makanan dalam sampah, dan kakinya pun berjalan menginjak tanah yang kotor.

Dalam kaki dan tubuh semut bisa saja tertempel bakteri E. Coli, Salmonela, Listeria, dan berbagai jenis bakteri lainnya. Bayangkan saja, semut berjalan-jalan pada tempat kotor, lalu semut tersebut menempel pada makanan kita. Sudah berapa macam bakteri yang menempel pada makanan kita?

2. Menimbulkan Penyakit

Ilustrasi semut yang berjalan di tanah kotor/Foto: pexels.com/oandremoura

Semut memang bermacam-macam, ada yang berjenis semut api, semut rumahan, dan berbagai jenis semut lainnya. Tetapi kita tidak bisa menggolongkan mana semut yang aman dan yang tidak. Semut bisa saja berjalan-jalan di tempat yang sangat kotor lalu kotoran tersebut menempel ke seluruh tubuhnya.

Saat bakteri yang susah dijelaskan sebelumnya ikut menempel dalam makanan yang diinjak dan kita tetap mengonsumsinya, maka akan timbul penyakit dalam tubuh kita. Sakit yang sangat rentan dan sering disepelekan adalah sakit perut.

Sering kali kita menyepelekan sakit perut karena dianggap sebagai penyakit yang sangat wajar. Padahal, sakit perut yang berkelanjutan bisa menimbulkan diare. Itu artinya, dalam perut kita sudah terdapat banyak bakteri yang singgah di dalam perut.


Jika Tak Sengaja Termakan…

Ilustrasi semut pada makanan/Foto: pexels.com

Jika jika pikirkan kembali, makanan yang sudah diinjak semut saja terkontaminasi bakteri yang sangat banyak. Lantas, bagaimana jika semut tersebut termakan dan tertelan?

Meski tak terlihat, tubuh semut sudah tertempel banyak sekali bakteri, kotoran, bahkan mungkin parasit yang berbahaya. Mengonsumsi makanan yang sudah dikerubungi semut saja berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika kita menelan semut tersebut. Meski beberapa orang dapat mengonsumsi semut secara aman, tetapi bukan berarti semut merupakan bahan makanan yang bisa kita makan dengan aman, ya.

Setelah membaca penjelasan di atas, apakah sekarang kamu akan tetap mengonsumsi makanan yang sudah dikerubungi semut? Mulai sekarang kita harus lebih memerhatikan kesehatan diri sendiri dan jangan lagi menyepelekan sakit perut. Sayangi tubuh kita, karena sedikit saja bakteri yang masuk dalam tubuh, akan merusak kesehatan sedikit demi sedikit.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!


(ria/ria)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *