Berita

Menurut Psikolog Harvard, 7 Kalimat Ini Hanya Diucapkan Seseorang yang Tangguh Secara Emosional

×

Menurut Psikolog Harvard, 7 Kalimat Ini Hanya Diucapkan Seseorang yang Tangguh Secara Emosional

Share this article


Orang yang memiliki ketahanan emosional merupakan orang yang berhati-hati dalam menanggapi pengalaman menyakitkan di hidupnya. Orang-orang ini membiarkan dirinya berduka, mengingatkan diri sendiri tentang apa yang harus disyukuri, dan fokus pada apa yang bisa dikendalikan saat ini. Nah, melihat beberapa tanda tersebut, apakah kamu juga melakukannya, Beauties?

Menurut psikolog lulusan Harvard dilansir CNBC, ada beberapa kalimat tertentu yang biasa diucapkan seseorang yang lebih tangguh secara emosional. Bagaimana ucapannya? Simak, yuk!

Saya Bisa Melewati Ini

Ketahanan emosional seseorang berkaitan erat dengan ketabahan dan ketangguhan mentalnya. Terdapat pemahaman bahwa kita harus kuat dan mampu mengatasi kesulitan tanpa membiarkannya menghancurkan kita.

Nah, selain mengucapkan “Saya bisa melewati ini,” kamu juga bisa menggunakan ungkapan seperti, “Meskipun saya membencinya, saya bisa bertahan.”

Saya Tidak Akan Membiarkan Diri Saya Menjadi Korban

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Alexis Brown

Beauties, menjadi tangguh berarti kamu mampu mengatasi situasi sulit tanpa membiarkan diri sendiri menjadi korban. Ketika mengalami kesulitan karena penganiayaan, kamu bisa mengubah perspektif dari “Saya adalah korban dan tidak berdaya untuk membantu diri sendiri” menjadi “Bagaimana saya bisa bertumbuh dari hal ini?”

Kamu juga bisa menggunakan ungkapan “Meskipun saya adalah korban dalam situasi ini, saya tidak akan membiarkannya menentukan atau menghancurkan masa depan saya.”

Tantangan Ini Juga Akan Berlalu
Kamu Juga Butuh Me Time/Foto:Freepik.com/nunezimage

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/nunezimage

Orang yang tangguh secara emosional juga percaya bahwa tantangan bisa terasa sangat mengerikan pada satu waktu, tapi tidak ada sesuatu pun dalam hidup yang abadi. Karena itu, kamu mungkin sering mendengar dari orang di sekitarmu yang mengatakan “Ini juga akan berlalu.”

Meski begitu, ini tidak berarti rasa sakitmu akan hilang seluruhnya, tapi ini menunjukkan kalau kamu masih bisa berusaha untuk mengurangi trauma dan kerusakan yang ditimbulkannya seiring berjalannya waktu.

Apa yang Bisa Saya Pelajari dari Ini?

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Ruben Ramirez

Keterbukaan terhadap pengalaman dan kemampuan untuk mengubah perspektif juga menjadi bagian dari ketangguhan emosi seseorang. Ketika kamu mampu mengubah perspektif dari “Mengapa ini terjadi pada saya?” menjadi “Apa yang dapat saya ambil dari ini untuk membantu saya berkembang?” maka kamu dapat menavigasi naik turunnya kehidupan dengan lebih baik.

Selain itu, ada ungkapan serupa yang bisa kamu tiru, seperti “Selalu ada anugerah, bahkan dalam pengalaman terburuk sekalipun. Saya hanya perlu mencari tahu apa itu dan bagaimana saya dapat menggunakan pengalaman ini untuk memberdayakan diri saya.”

Saya Masih Punya Banyak Hal untuk Disyukuri

Ilustrasi/Foto: Freepik

Kita semua memang sudah terprogram untuk menyadari ancaman terhadap kesejahteraan dan kenyamanan kita. Namun, orang-orang yang tangguh secara emosional akan menemukan lebih banyak cara untuk beralih ke hal positif, bahkan di saat tersulit sekalipun.

Mereka akan cenderung menemukan hal-hal yang bisa disyukuri setiap hari. Adapun ungkapan serupa yang menggambarkan rasa syukurnya, seperti “Saya mungkin sedang berjuang, tapi saya bisa menemukan cara untuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup saya.”


Saya Butuh Waktu
Woman

Ilustrasi/Foto: Pexels/Karina Grabowska

Ketahanan mental juga berkaitan erat dengan fleksibilitas emosional. Komponen yang satu ini berfungsi untuk mengatur perasaan dan mengurangi intensitasnya dalam situasi tertentu. Nah, pengusahaan atas hal ini akan membantu kamu merasa lebih berdaya selama masa-masa sulit.

Adapun ungkapan serupa yang menggambarkan ketangguhanmu, seperti “Saya merasakan emosi yang kuat, jadi saya akan mengambil waktu sejenak sebelum merespons atau membuat keputusan besar.”

Saya Akan Melepaskannya

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Becca Tapert

Terperosok dalam kebencian, menginginkan balasan, atau fokus pada balasan hanya akan membuat kamu terus berpegang pada rasa sakit di masa lalu, Beauties. Karena itu, seseorang yang tangguh secara emosional memiliki kemampuan untuk melihat keadaan hidup yang sulit sebagaimana adanya dan secara aktif mampu memilih untuk melepaskannya.

Di saat-saat tertentu, kamu juga bisa mengatakan, “Memaafkan bukan berarti tidak apa-apa, itu hanya berarti saya tidak lagi membiarkan hal itu membebani saya.”

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org.


(naq/naq)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *