Berita

Mi Samyang Ditarik dari Denmark karena Terlalu Pedas, Ketahui Batas dan Dampak Keseringan Konsumsi Pedas!

×

Mi Samyang Ditarik dari Denmark karena Terlalu Pedas, Ketahui Batas dan Dampak Keseringan Konsumsi Pedas!

Share this article


Belum lama ini pemerintah Denmark menarik peredaran mi instan Samyang, lantaran 10 warganya dilaporkan mengalami sakit perut disertai muntah. Melansir dari laman situs BBC, badan pangan Denmark menjelaskan bahwa mi instan asal Korea Selatan tersebut, dinilai mengandung kadar capsaicin tinggi yang dapat memicu risiko keracunan akut.

Capsaicin merupakan zat aktif pada cabai dan juga paprika yang dapat menimbulkan sensasi pedas terbakar ketika dikonsumsi. Sensasi pedas terbakar inilah yang kemudian banyak membuat orang menyukainya.

Akan tetapi, mengonsumsi makanan pedas perlu ada batasannya Beauties. Berdasarkan informasi dari laman Vinmec International Hospital, batas mengonsumsi makanan pedas sebaiknya 2 hingga 3 kali dalam seminggu dengan frekuensi berselang-seling.

Jika terlalu sering mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah yang berlebih, maka dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Dampaknya bisa saja seperti yang dialami warga Denmark atau bahkan lebih parah.

Berikut merupakan gangguan kesehatan yang dapat terjadi, akibat terlalu sering mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan.

1. Memicu Iritasi Usus Besar

Ilustrasi iritasi usus besar/Foto: freepik.com/suttipunfpik

Sindrom iritasi usus atau dikenal juga dengan irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan umum yang terjadi pada usus.

Melansir dari U Chicago Medicine, sebuah studi penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan pedas lebih dari 10 kali per minggu memiliki kemungkinan 92 persen lebih besar terkena IBS, dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah mengonsumsi makanan pedas.

2. Refluks Asam

Ilustrasi refluks asam/Foto: freepik.com/timeimage

Makanan pedas memang bukan penyebab utama terjadinya asam lambung, namun makanan pedas dapat merangsang naiknya asam lambung yang menyebabkan sensasi panas seperti terbakar di saluran kerongkongan.

 

3. Insomnia

Ilustrasi insomnia/Foto: freepik.com/amenic181

Mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah berlebih pada malam hari sangat tidak disarankan, karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman ketika hendak tidur. 

Mengutip dari Medical News Today, sebuah studi penelitian menunjukkan bahwa capsaicin atau zat aktif yang ditemukan dalam makanan pedas, dapat meningkatkan suhu tubuh yang akan mengganggu proses tidur. 


4. Mengurangi Sensitivitas Lidah

Ilustrasi sensitivitas lidah/Foto: freepik.com/luis_molinero

Terlalu sering mengonsumsi makanan pedas juga bisa berdampak pada sensitivitas lidah dalam mengecap rasa. Akibatnya, lidah tidak lagi berfungsi optimal untuk menentukan porsi makanan pedas yang dapat ditolerir tubuh.

5. Muncul Jerawat

Ilustrasi kulit jerawat/Foto: freepik.com/freepik

Jerawat tidak melulu disebabkan oleh kotoran debu, dan produk skincare yang tidak cocok. Pola makan tidak sehat, seperti terlalu sering mengonsumsi makanan pedas juga bisa menjadi penyebab munculnya jerawat.

Dalam makanan pedas terdapat kandungan asam likopen yang dapat mengganggu pH kulit. Kandungan ini bisa memicu munculnya jerawat atau membuat kulit lebih rentan terhadap jerawat.

Makanan pedas memang selalu menggugah selera dan dapat meningkatkan nafsu makan. Namun, jumlah konsumsinya harus diperhatikan agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org.


(ria/ria)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *