Setelah sukses mengguncang layar lebar dengan film garapannya, kali ini Joko Anwar mulai melebarkan sayapnya ke dunia series. Bertajuk Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams, sutradara kondang Indonesia ini merilis serial terbaru di Netflix sejak Jumat (14/06) minggu lalu.
Serial yang terdiri dari 7 episode ini berkisah tentang perjalanan setiap karakter dalam menghadapi kejadian-kejadian aneh dan di luar nalar. Namun tidak diduga, keanehan setiap karakter ini berakar dan berporos pada satu kejadian yang sama.
Dibintangi oleh puluhan aktor dan aktris ternama, serial ini berhasil mencuri perhatian. Tidak hanya di Indonesia, Nightmares dan Daydreams kini masuk ke daftar Top 10 TV Show on Netflix bersama serial populer lain seperti Bridgerton, Sweet Tooth hingga Hierarchy.
Di tengah popularitas series karya sutradara paling kondang di Indonesia ini, Nightmares dan Daydreams menyimpan segudang fakta menarik yang jarang diketahui. Apa saja fakta menariknya? Simak pembahasan selengkapnya disini!
1. Serial Sci-Fiction Pertama di Indonesia
Serial Sci-Fiction Pertama di Indonesia/ Foto: YouTube.com/Netflix
Nightmares dan Daydreams mengangkat tema besar sci-fi dan supernatural. Ini menjadikan serial satu ini sebagai karya serial sci-fi pertama di Indonesia. Meskipun mengangkat genre yang tidak biasa, Joko Anwar berhasil membuat setiap episode series ini masih lekat di kehidupan masyarakat. Hasilnya, series ini pun jadi lebih mudah dipahami.
“Setiap episode dimulai dari isu karakter yang relevan dengan Indonesia sekarang. Walaupun setting-nya tahun 80an tapi masih relevan. Dari isu, itulah baru masuk ke sci-finya,” ungkap Joko Anwar yang dikutip dari Detik Pop.
Seperti diketahui, karakter masing-masing episode memiliki latar belakang yang dekat dengan masyarakat. Ada yang mekanik, penulis, super taksi, melayan, pelukis hingga pemulung. Setiap karakter akhirnya terjebak dengan kejadian-kejadian yang aneh dan penuh tanda tanya.
2. Tidak Semua Judul Disutradarai Joko Anwar
Tidak Semua Judul Disutradarai Joko Anwar/ Foto: YouTube/Netflix
Nightmares dan Daydreams memang merupakan ide yang lahir dari cara pandang unik Joko Anwar. Ide-ide “liar” serial ini lahir karena pengalamannya di masa kecil yang pernah melihat UFO. Selain itu, beberapa pengalaman supranatural lain Joko Anwar juga menjadi salah satu gerbang mengapa tema-tema garapannya tidak jauh dari hal tersebut.
Meski berakar dari idenya, namun tidak semua judul serial disutradarai oleh Joko Anwar. Diketahui, ia hanya menyutradarai beberapa judul dari total 7 episode. Proses produksinya pun diketahui memakan waktu yang tidak sebentar. Terhitung, proses produksi dimulai pada tahun 2021. Setelah proses yang panjang selama 3 tahun, serial ini akhirnya sukses menyapa penonton dengan versi terbaiknya.
3. Konflik Masing-Masing Karakter Sarat Kritik Sosial
Konflik Masing-Masing Karakter Sarat Kritik Sosial/ Foto: YouTube/Netflix
Bukan Joko Anwar namanya jika tidak menyisipkan kritik-kritik sosial dibalik garapannya. Di serial satu ini, kritik sosial juga tidak luput disisipkannya. Adapun isu-isu sosial yang disisipkan Joko Anwar di setiap episode serialnya meliputi konflik kemiskinan, hubungan antar keluarga, hingga pemerintah dan warganya.
Konflik dibangun secara epic dan melekat pada karakter masing-masing tokohnya. Hal inilah yang membuat serial ini bisa lebih mudah dipahami masyarakat meskipun genre yang diusung tidak biasa.
4. Mengangkat Teori Bumi Berongga
Mengangkat Teori Bumi Berongga/ Foto: YouTube/Netflix
Salah satu yang paling vokal dalam series ini adalah hubungannya dengan teori bumi berongga (hollow earth). Dalam teori konspirasi yang sudah berkembang sejak ratusan tahun ini, terdapat anggapan bahwa planet bumi bukanlah berbentuk bola padat. Adapun bentuknya dipercaya memiliki rongga di bagian dalamnya.
Di “rongga” tersebut, beberapa orang memercayai adanya spesies-spesies asing yang hidup di sana. Teori konspirasi tersebut juga menyebut bahwa peradaban yang mungkin ada di rongga bumi itu sangat maju. Manusia yang hidup di dalamnya memiliki keunggulan khusus. Teori inilah yang akhirnya melahirkan beberapa istilah “asing” di Nightmares dan Daydreams.
Adapun istilah tersebut adalah Agarthan, Antibodi dan Supreme Being. Bahkan, pihak Netflix sendiri sampai menyediakan Agarthapedia untuk memudahkan para penonton memahami istilah-istilah asing tersebut.
[Gambas:Twitter]
5. Kontroversi Sosok Agarthan
Kontroversi Sosok Agarthan/ Foto: YouTube/Netflix
Dalam Nightmares dan Daydreams, Agarthan merupakan sosok inti bumi. Sosok ini kemudian bekerja keras agar bisa muncul ke bagian permukaan bumi. Teori soal Agarthan ini rupanya memiliki beberapa kesamaan konsep dalam Islam, Kristen dan Yahudi.
Melansir dari Detik, Agarthan sendiri sudah sering disebut dalam beberapa ajaran agama. Dalam ajaran tersebut, banyak orang yang menganggap bahwa bangsa Agarthan ini erat kaitannya dengan sosok Yakjuj Makjuj atau Gog Magog dalam ajaran Islam, Kristen dan Yahudi.
Dalam Al-Quran Yakjuj Makjuj sendiri merupakan sekelompok orang yang memiliki kekuatan sebagai perusak di muka bumi. Sosok inilah yang diangkat dalam Nightmares dan Daydreams. Meski demikian, hingga kini masih belum ada ilmu sains yang berhasil membuktikan soal kebenaran tersebut.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)