LUMPKINSJAIL.ORG, Jakarta – Dengan meningkatnya tekanan kerja dan kaburnya batasan antara kehidupan pribadi dan profesional, pembicaraan tentang keseimbangan kedua kehidupan tersebut menjadi semakin penting. Berdasarkan laporan Randstad, 57 persen karyawan tidak ingin mengambil pekerjaan yang akan berdampak pada keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi alias work life balance mereka.
Baru-baru ini, sebuah laporan oleh Remote mengenai Global Life-Work Balance Index menilai 60 negara teratas dengan PDB tinggi dan memberi peringkat pada negara-negara tersebut dalam peringkat 100. Parameter lain untuk menilai negara-negara tersebut adalah cuti sakit, fasilitas kesehatan, kebahagiaan, jam kerja rata-rata, inklusivitas. dan keragaman, dan banyak lagi.
Berdasarkan hal itu, Global Life-Work Balance Index 2024 menghasilkan daftar negara-negara dengan work life balance yang baik. Berikut lima di antaranya.
1. New Zealand
Berdasarkan Global Life-Work Balance Index 2024, Selandia Baru atau New Zealand memiliki keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan terbaik. Terdapat banyak alasan yang menjadikan negara ini memiliki keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan terbaik, termasuk perekonomian yang kuat, tunjangan cuti tahunan selama 32 hari, tingkat gaji sakit sebesar 80 persen, dan sistem layanan kesehatan universal yang didanai oleh pemerintah.
2. Spanyol
Sebagai negara Eropa, Spanyol terkenal dengan jumlah cuti tahunan yang tinggi (36 hari) dan rata-rata minggu kerja yang pendek. Bagi mereka yang belum tahu, Spanyol memiliki standar jam kerja seminggu yaitu 40 jam, yang umumnya lima hari kerja per minggu.
Selain itu, jumlah jam kerja maksimum adalah 48 jam per minggu, dan setiap jam kerja yang melebihi waktu tersebut harus dibayarkan sebagai waktu lembur kepada pekerja.
3. Prancis
Salah satu negara terbesar di Eropa, Prancis memiliki salah satu PDB tertinggi di dunia. Prancis berada di peringkat ke-3 dalam Global Life-Work Balance Index 2024 karena berbagai alasan, seperti: pendeknya jam kerja per minggu (yaitu rata-rata 25,6 jam per minggu), upah minimum yang tinggi, jatah cuti tahunan 36 hari per tahun.
Selain itu, Prancis juga memiliki undang-undang “hak untuk memutuskan sambungan”, yang secara hukum mengizinkan karyawan untuk tidak memeriksa dan membalas email kerja di luar jam kerja mereka.
4. Australia
Australia memiliki jumlah upah minimum per jam tertinggi, jika dibandingkan dengan negara lain, berdasarkan Global Life-Work Balance Index 2024. Australia juga memiliki layanan kesehatan yang baik untuk masyarakat dan fasilitas cuti sakit yang dibayar 100 persen, menjadikannya negara dengan upah minimum tertinggi per jam.
5. Denmark
Dalam hal Indeks Kebahagiaan, Denmark menduduki peringkat kedua dunia setelah Finlandia. Selain itu, Denmark juga memiliki beberapa manfaat bagi karyawannya, seperti cuti tahunan selama 36 hari, keberagaman dan inklusivitas, tunjangan sakit 100 persen, layanan kesehatan dan sistem pendidikan gratis, dan lain-lain.
Dan budaya Denmark juga menekankan bahwa masyarakat menikmati waktu luang setelah bekerja, sehingga mendorong work life balance yang lebih baik.
Pilihan Editor: Gen Z dan Milenial Ingin Mencapai Work Life Balance, Menurut Studi
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika