Alasan Gen Z Sulit Menemukan Pasangannya…
Ilustrasi pasangan/Foto: Pexels.com/Arthur Arata
Jeff Guenther, seorang konselor profesional berlisensi untuk individu dan pasangan, dikenal dengan nama “Therapy Jeff” di Instagram dan TikTok telah memberikan sederet edukasi terkait sebuah kencan.
Kepada CNBC Make IT, Guenther mengatakan Gen Z menjadi terlalu selektif terhadap calon pasangannya, karena aplikasi kencan memudahkan untuk menyaring orang berdasarkan alasan dangkal. Seperti karena tinggi badan atau penampilannya.
“Saat kita menggunakan aplikasi kencan, cara kita memfilter orang jadi tidak kondusif untuk menemukan seseorang yang benar-benar cocok,” kata Guenther.
“Terkadang kita terlalu pilih-pilih dalam daftar yang tersedia dan apa yang kita inginkan, sehingga tidak terbuka pada orang-orang yang sedikit berbeda,”
Lalu, Guenther pun memberi contoh. Misalnya, seseorang menolak orang lain di aplikasi kencan karena tinggi badan mereka. Padahal, tinggi badan bukanlah merupakan indikator untuk menentukan apakah seseorang bisa menjadi pasangan yang baik.
“Banyak orang yang memfilter pria dengan tinggi badan di atas 6 kaki (sekitar 180 cm), padahal hanya 11% pria yang memiliki tinggi badan tersebut,” jelasnya.
Ada banyak kalimat penolakan, seperti “Kami punya kriteria tersendiri dan berpegang teguh”, yang berarti mereka tidak terbuka pada orang lain yang sebenarnya mungkin bisa menjadi pasangan yang cocok.
Ilustrasi aplikasi kencan/Foto: freepik.com/freepik
|
Menurut data dari situs kencan Amerika The League, perempuan memblokir 70% calon jodoh, dibandingkan dengan 55% pria, karena mereka cenderung tidak ingin berkencan dengan orang berdasarkan tinggi atau usia mereka. Data tersebut berdasarkan hasil dari melacak perilaku 80.000 pengguna di situsnya di 10 kota pada Januari 2023, seperti yang dilansir dari The Economist.
Saat Gen Z menaruh ekspektasi tinggi pada calon pasangannya, mereka akan menjadi semakin cemas apakah mereka akan menemukan cinta sejati. Menurut survei EduBirdie pada 2.000 responden mengatakan, seperempat Gen Z khawatir tidak menemukan cinta.
Lalu, 22% juga mengatakan, menemukan pasangan hidup adalah salah satu tantangan terbesarnya.
“Aplikasi kencan telah memaksa kita untuk memprioritaskan hal-hal yang sebenarnya tidak penting dalam hubungan,” jelas Guenther.
“Saya pikir ini menciptakan dunia di mana kita merasa mungkin kita tidak akan berusaha keras dalam menjalin hubungan, karena kita selalu dapat kembali menggunakan aplikasi kencan dan menggeser tanpa henti karena rasanya seperti kita dapat menggeser tanpa henti.”
Gen Z Terobesi Mengidentifikasi Hal-hal ‘Menjijikkan’ pada Calon Pasangannya
Masih melansir laman CNBC, hal lain yang dilakukan oleh Gen Z adalah terobsesi dengan mengidentifikasi hal-hal menjijikkan pada calon pasangannya, seperti yang jadi tren di medsos. Sehingga mereka hilang ketertarikan karena dianggap calon pasangannya itu memiliki kekurangan.
Di TikTok pun viral konten “Ick” yang mendeskripsikan detail kecil yang membedakannya dari jenis emoji yang digunakan seseorang, hingga apa yang mereka pesan dari menu, atau jenis pakaian yang mereka kenakan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!