Berita

BMKG Peringatkan untuk Bersiap Hadapi Fenomena Bediding, Apa Itu Maksudnya?

×

BMKG Peringatkan untuk Bersiap Hadapi Fenomena Bediding, Apa Itu Maksudnya?

Share this article


Beauties merasa nggak sih kalau akhir-akhir ini cuaca dingin banget? Yap! Cuaca yang mendadak jadi dingin ini ternyata disebabkan karena adanya fenomena bediding. Konon, saat bediding berlangsung, cuaca akan terasa sangat dingin bahkan saat musim kemarau tiba.

Minggu lalu, fenomena bediding diumumkan tengah terjadi beberapa wilayah di Jawa Timur. Hal ini diketahui dari postingan resmi Instagram @jatimpemprov. Dalam postingannya, terdapat peringatan kepada warga Jawa Timur dan sekitarnya untuk bersiap-siap menghadapi fenomena yang rutin terjadi setiap tahun ini.

[Gambas:Instagram]

Tidak hanya di Jawa Timur, fenomena bediding juga berpotensi bakal terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, lho! Jadi sebenarnya, apa sih fenomena bediding itu sebanarnya? Pembahasan selengkapnya simak disini, ya!

Apa Itu Bediding?

Apa Itu Bediding?/ Foto:Freepik/benzoix

Bediding sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Jawa, “bedhiding”. Dalam Bahasa Jawa, bedhidhing berarti cuaca dingin yang terjadi menjelang musim kemarau panjang. Kata ini kemudian diserap menjadi bediding dengan pengertian yang sama.

Singkatnya, bediding adalah sebuah fenomena alam dimana suhu udara akan terasa sangat dingin, khususnnya di malam hari. Biasanya, keadaan ini adalah pertanda akan terjadinya peralihan musim dari penghujan ke kemarau.

Umumnya, fenomena ini memang terjadi di sebagian besar wilayah Jawa. Namun, tidak menutup kemungkinan bediding juga bisa meluas hingga ke Nusa Tenggara dan beberapa wilayah yang ada di selatan garis khatulistiwa lainnya.


Kapan Fenomena Bediding Terjadi?

Kapan Fenomena Bediding Terjadi?/ Foto:Freepik/freepik

Melansir dari Detik, fenomena bediding umumnya terjadi pada awal musim kemarau yakni sekitar bulan Juli hingga September. Sebagai informasi, pada bulan-bulan tersebut, posisi matahari berada pada titik terjauh. Tepatnya di sebelah utara garis khatulistiwa. Kondisi inilah yang menyebabkan belahan bumi utara menjadi panas, sementara belahan bumi selatan menjadi dingin.

Diketahui, Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara letaknya berada di selatan garis khatulistiwa. Inilah yang menyebabkan daerah tersebut cenderung lebih dingin daripada daerah lainnya. Fenomena bediding ini pun biasanya akan berlangsung sampai beberapa bulan. Selanjutnya, suhu udara pun akan berangsur kembali normal.

Penyebab Fenomena Bediding

Penyebab Fenomena Bediding/ Foto:Freepik/freepik

Lantas, mengapa fenomena ternyata dan menimbulkan hawa dingin?

Seperti diketahui bediding akan ditandai dengan adanya pergerakan angin dari arah timur (Benua Australia). Saat itu, Benua Australia tengah dalam musim dingin. Tekanan udara tinggi inilah yang akan membawa hawa dingin bergerak sampai ke Indonesia.

Angin ini pun akan melintas sampai ke Samudera Indonesia sehingga akan membawa hawa dingin khususnya di daerah yang ada di selatan garis khatulistiwa seperti Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Persiapan Menghadapi Bediding

Persiapan Menghadapi Bediding/ Foto:Freepik/stocking

Di sisi lain, bediding ternyata berpotensi akan menimbulkan permasalahan lain terkait dengan kesehatan. Mulai dari demam, flu hingga batuk.

Oleh sebab itu ada beberapa tips yang bisa Beauties lakukan untuk bisa menghadapi fenomena bediding. Melansir dari laman Instagram @jatimpemprov, berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan:

  1. Sering mengenakan pakaian hangat
  2. Minum air putih yang cukup
  3. Konsumsi makan dan minuman bergizi
  4. Cukupkan waktu istirahat

Jika keempat tips ini bisa kamu lakukan dengan konsisten, dijamin ancaman efek samping bediding terhadap kesehatan bisa kamu taklukkan.

Jadi, jangan lupa jaga kesehatan ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!


(dmh/dmh)





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *