Beauties, siapa nih yang selalu merasa kurang jika tidak ada guling saat akan tidur? Yap, salah satu kebiasaan banyak orang Indonesia adalah tidak biasa tidur tanpa kehadiran guling.
Apalagi saat menginap di hotel, pasti kamu akan sulit menemukannya. Nah, berbicara soal guling yang menjadi benda wajib saat akan tidur, tahukah kamu dengan sejarahnya?
Sejarah Guling di Indonesia
Guling/Foto: Lazada
Kehadiran guling ternyata tak terlepas dari sejarah penjajahan oleh Belanda zaman dulu.
Saat itu, para Tentara Belanda dilanda kesepian dan tidak memiliki teman untuk tidur. Tidak semua tentara yang bertugas di Indonesia bisa mendatangkan istri atau kekasihnya. Tak semua pria juga mampu berkunjung ke rumah bordil atau memilih selir.
Atas dasar rasa kesepian tersebut, akhirnya mereka membuat guling yang panjangnya mirip-mirip dengan tinggi manusia untuk diletakkan di atas tempat tidur.
Guling ini digunakan oleh mereka untuk melepas kerinduan dan berfantasi melepaskan hasratnya. Inilah yang akhirnya membuat guling disebut ‘Dutch Wife’, karena menjadi teman tidur para tentara Belanda yang bisa untuk dipeluk.
Nah, saat ini, guling menjadi budaya asli Indonesia. Kamu tidak akan menemukan guling saat berlibur ke luar negeri sekalipun.
Ilustrasi guling di hotel/ Foto: Getty Images/iStockphoto/abishome
|
Seperti saat berkunjung ke hotel, pun tidak akan menemukannya. Hal ini karena umumnya hotel mengusung gaya hidup ala orang barat, mulai dari pembangunan sampai service yang disediakan. Sehingga, guling yang bukan merupakan budaya mereka, memang akan sulit ditemukan.
Kehadiran guling di kamar hotel pun dianggap kurang higienis. Karena guling bisa dipeluk dan dimainkan yang mana berhubungan langsung dengan kulit tubuh. Gesekan antara kulit dan guling inilah yang seringkali dianggap jadi tidak higienis.
Melansir CNN Indonesia, sesederhana guling ternyata sempat membuat Presiden ke-1 RI Soekarno bangga. Karena guling dianggap sebagai salah satu identitas bangsa.
“Orang Indonesia hidup dengan getaran perasaan. Kita satu-satunya bangsa di dunia yang memiliki jenis bantal yang digunakan hanya untuk berpelukan. Di setiap tempat tidur Indonesia, ada bantal sebagai hulu dan bantal kecil yang disebut guling. Guling ini bisa kita peluk sepanjang malam,” ujar Bung Karno sebagaimana yang ditulis Cindy Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat.
Saat itu pun, banyak turis-turis yang datang ke Indonesia terpukau hanya karena guling lho!
Beauties, itu dia sejarah kehadiran guling di Indonesia. Kamu salah satu yang nggak bisa tidur tanpa guling juga nggak nih?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!
(ria/ria)