LUMPKINSJAIL.ORG, Jakarta – Anda mungkin mendengar orang mengatakan bahwa mereka mengalami serangan panik atau panic attack. Namun ada juga kemungkinan bahwa yang mereka maksud sebenarnya adalah serangan kecemasan. Istilah-istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun terdapat perbedaan mencolok yang mungkin berguna untuk akurasi, kejelasan, dan perawatan kesehatan mental yang tepat.
Untuk membantu Anda membedakan keduanya, berikut sejumlah fakta menurut ahli kesehatan mental.
Serangan Kecemasan versus Serangan Panik
Menurut Amanda Spray, psikolog dan profesor klinis di Grossman School of Medicine di Universitas New York, salah satu perbedaan utama antara serangan panik dan serangan kecemasan adalah meskipun serangan panik termasuk dalam DSM-5 (yang digunakan oleh para profesional kesehatan mental untuk mendiagnosis suatu kondisi), serangan kecemasan tidak termasuk dalam DSM-5.
Itu berarti serangan kecemasan tidak dapat didiagnosis secara teknis. Psikiater Vania Manipod menambahkan bahwa banyak pasiennya menggunakan istilah “serangan kecemasan” secara bergantian dengan “serangan panik”, namun serangan kecemasan seringkali tidak terlalu parah.
Manipod mengatakan serangan kecemasan cenderung menghilang, dan biasanya tidak mengganggu hari Anda.
Gejala Serangan Panik
Spray dan Dr. Manipod sepakat bahwa seringkali tidak ada pemicu serangan panik, yang berarti Anda biasanya tidak melihatnya datang. “Serangan panik mungkin terasa seperti sensasi fisik tiba-tiba yang digambarkan orang muncul begitu saja,” kata psikolog Spray dikutip dari Pop Sugar.
DSM-5 menggambarkan serangan panik sebagai “gelombang rasa takut yang hebat secara tiba-tiba atau rasa tidak nyaman yang hebat yang mencapai puncaknya dalam beberapa menit.”
Berikut ini adalah daftar gejala serangan panik, seperti yang tercantum dalam DSM-5 atau dikonfirmasi. Perhatikan bahwa untuk diagnosis resmi, empat atau lebih hal berikut harus terjadi:
– Jantung berdebar-debar, nyeri dada, dan sesak napas
– Menggigil, meskipun Anda tidak kedinginan
– Gemetar
– Sensasi berkeringat atau panas
– Perasaan tersedak
– Takut kehilangan kendali atau takut mati
– Mual atau gangguan perut
– Merasa pusing, tidak stabil, atau pingsan
– Parestesia (mati rasa atau kesemutan)
– Derealisasi (perasaan tidak nyata) atau depersonalisasi (terlepas dari diri sendiri)
Serangan Kecemasan versus Gangguan Kecemasan
Manipod mengatakan bahwa wajar jika orang sesekali mengalami kecemasan, namun jika hal tersebut mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, maka hal tersebut dapat didiagnosis sebagai gangguan kecemasan.
Ada banyak jenis gangguan kecemasan, termasuk kecemasan sosial, kecemasan umum, dan berbagai fobia.
Sesuatu seperti gangguan kecemasan umum, yang lebih persisten, bisa jadi sama sulitnya untuk diatasi seperti serangan panik yang berulang. Faktanya, sangat mungkin untuk mengalami gangguan kecemasan dan juga serangan panik.
Gejala gangguan kecemasan umum meliputi:
– Kekhawatiran yang berlebihan
– Ketegangan otot
– Kegelisahan
– Kelelahan
– Kesulitan berkonsentrasi
– Kesulitan tidur
Penting untuk diingat bahwa Anda masih bisa mengalami serangan kecemasan sporadis tanpa gangguan kecemasan. Namun, meskipun kecemasan Anda tidak mengganggu kehidupan sehari-hari, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental.