Berita

Cuaca Mulai Tak Menentu, Ini 7 Kebiasaan Harian yang Bisa Memengaruhi Lingkungan

×

Cuaca Mulai Tak Menentu, Ini 7 Kebiasaan Harian yang Bisa Memengaruhi Lingkungan

Share this article


Cuaca yang tak menentu semakin menjadi perhatian di berbagai belahan dunia. Perubahan iklim yang semakin cepat memicu cuaca ekstrem, seperti banjir, kekeringan, dan gelombang panas.

Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa kebiasaan harian kita turut berperan dalam perubahan ini. Berikut beberapa kebiasaan yang secara signifikan mempengaruhi lingkungan dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk menguranginya.

1. Penggunaan Kendaraan Bermotor

Penggunaan Kendaraan Bermotor/Foto: Freepik/freepik

Kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber utama emisi gas rumah kaca. Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang berkontribusi pada pemanasan global. Selain itu, kendaraan bermotor juga menghasilkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan.


Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dapat memberikan dampak besar. Pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki untuk jarak dekat. Selain itu, carpooling atau berbagi kendaraan dengan orang lain dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan 

2. Konsumsi Energi Listrik

Konsumsi Energi Listrik/Foto: Freepik/freepik

Sebagian besar listrik yang kita gunakan masih dihasilkan dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam yang mengeluarkan CO2. Penggunaan energi listrik yang berlebihan tidak hanya meningkatkan emisi gas rumah kaca tetapi juga mempercepat habisnya sumber daya alam.


Menghemat energi bisa dimulai dengan hal-hal sederhana seperti mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan, menggunakan lampu LED yang lebih efisien, dan memanfaatkan energi matahari melalui panel surya.

3. Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Penggunaan Plastik Sekali Pakai/Foto: Freepik/freepik

Plastik sekali pakai seperti botol air, kantong belanja, dan sedotan memiliki masa pakai yang sangat pendek namun membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai di alam. Plastik yang tidak dikelola dengan baik sering kali berakhir di lautan, merusak ekosistem laut dan membahayakan kehidupan hewan.


Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum dan sedotan stainless steel, serta memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan.



4. Pola Makan Produksi Makanan

Pola Makan Produksi Makanan/Foto: Freepik/aleksandarlittlewolf

Produksi makanan, terutama daging, memiliki jejak karbon yang tinggi. Peternakan sapi, misalnya, menghasilkan metana yang lebih kuat dari CO2 dalam memerangkap panas di atmosfer. Selain itu, penggunaan pestisida dan pupuk kimia dalam pertanian juga mencemari tanah dan air.


Mengadopsi pola makan yang lebih ramah lingkungan dengan mengurangi konsumsi daging dan produk hewani, serta memilih produk organik yang lebih sedikit menggunakan bahan kimia. Menanam sayuran sendiri juga bisa menjadi alternatif yang baik.

5. Pengelolaan Limbah

Pengelolaan Limbah/Foto: Freepik/freepik

Pembuangan sampah yang tidak dikelola dengan baik berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Sampah organik yang membusuk di tempat pembuangan akhir menghasilkan gas metana, sementara sampah non-organik seperti plastik mencemari tanah dan air.


Memilah sampah sesuai jenisnya dan mendaur ulang bahan-bahan yang bisa didaur ulang. Membuat kompos dari sampah organik juga bisa mengurangi volume sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir. 

6. Penggunaan Air

Penggunaan Air/Foto: Freepik/Dragana_Gordic

Pemborosan air tidak hanya mengurangi ketersediaan air bersih tetapi juga meningkatkan beban pada sistem pengolahan air. Pemompaan dan pemurnian air memerlukan energi yang cukup besar, yang juga berdampak pada emisi gas rumah kaca.


Menghemat penggunaan air dengan memperbaiki kebocoran, menggunakan alat penghemat air seperti shower head bertekanan rendah, dan mengumpulkan air hujan untuk keperluan menyiram tanaman 

7. Konsumsi Produk Berbahan Kimia

Konsumsi Produk Berbahan Kimia/Foto: Freepik/KamranAydinov

Produk rumah tangga yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti deterjen, pembersih, dan pestisida, dapat mencemari air dan tanah. Bahan kimia ini sulit terurai dan dapat terakumulasi dalam rantai makanan, membahayakan kesehatan manusia dan hewan.


Beralih ke produk ramah lingkungan yang menggunakan bahan alami dan mudah terurai. Membuat pembersih rumah tangga sendiri dari bahan-bahan sederhana seperti cuka dan baking soda juga bisa menjadi alternatif yang aman dan ekonomis.

Kebiasaan harian kita memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan. Dengan mengubah beberapa kebiasaan ini, kita dapat mengurangi jejak karbon dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Mulailah dari langkah-langkah kecil di rumah, karena setiap tindakan positif, sekecil apapun, akan memberikan kontribusi besar bagi kelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.

Mengambil tindakan sekarang bukan hanya untuk kebaikan lingkungan, tetapi juga untuk generasi mendatang yang akan mewarisi bumi ini. Mari bersama-sama menjaga lingkungan dengan mengadopsi kebiasaan hidup yang lebih ramah lingkungan!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!


(ria/ria)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *