Sabotase diri atau self sabotage adalah perbuatan merusak, memperlambat, atau mencegah diri sendiri dalam melakukan sesuatu atau meraih tujuan tertentu. Sabotase diri seringkali dilakukan tanpa disadari.
Perilaku yang menyabotase kesuksesan atau kebahagiaan misalnya merendahkan diri sendiri, tidak percaya bahwa dirimu mampu mencapai kesuksesan, dan merasa tidak berharga. Perilaku sabotase diri bisa terjadi dalam berbagai bentuk, namun pada dasarnya berasal dari rasa takut. Baik takut gagal, takut pada perubahan, dan sebagainya.
Dilansir dari 360 Psyche, menyabotase diri sendiri dapat ditandai dengan kamu yang selalu melakukan segala sesuatu sendirian, merasa stres, kesal, dan merasa semua beban ada di pundakmu. Selain itu, kamu juga cenderung menghina, merendahkan, atau mempermalukan dirimu sendiri.
Nah, kira-kira perilaku apa saja yang termasuk menyabotase, menghukum, atau menghambat diri sendiri? Simak selengkapnya, Beauties.
1. Berfokus pada Kesalahan Diri
Berfokus pada kesalahan diri/Foto: Freepik/diloka107
Mengutip dari EBS, terlalu larut memikirkan atau membicarakan kesalahan yang pernah kamu lakukan dapat membuatmu merasa tidak puas. Nah, solusinya adalah daripada berfokus pada kesalahan, lebih baik kamu mulai memperhatikan hal-hal kecil yang berjalan dengan baik dan berhasil.
2. Terjebak dalam Ketakutan
Terjebak dalam ketakutan/Foto: Unsplash/Russell Ferrer
Terlalu khawatir tentang masa depan atau yang mungkin terjadi, atau takut salah mengambil keputusan maupun tindakan juga dapat menjadi wujud bahwa kamu sedang membuat dirimu sendiri terpuruk.
Untuk itu, lebih baik bila kamu memusatkan perhatian pada saat ini dengan berpikir bahwa kamu tidak bisa mengontrol semua hal dan semua orang. Jadi, perbanyaklah doa agar kamu mendapatkan ketenangan dan percaya bahwa semesta akan menjagamu.
3. Merasa Tidak Berharga
Merasa tidak berharga/Foto: Unsplash/Molnar Balint
Jika kamu merasa kurang bangga dengan apa adanya dirimu atau pun pencapaianmu, maka itu artinya kamu sedang terjebak dalam pemikiran bahwa kamu punya banyak kekurangan dan kamu menjadi sering mengkritik diri sendiri. Ini berisiko kamu tidak bisa mencintai diri sendiri, Beauties.
Alangkah lebih baik bila kamu mensyukuri apa yang terjadi padamu setiap hari, dan mencari tahu bagaimana cara menambahkan value dirimu. Akui beberapa hal yang dapat kamu lakukan dengan baik setiap harinya, dan pujilah dirimu sendiri agar merasa nyaman.
4. Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Membandingkan diri dengan orang lain/Foto: Freepik/master1305
Terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak pernah cukup baik. Ada baiknya bila kamu lebih berfokus menemukan kelebihan dirimu yang tidak dimiliki orang lain dan menemukan hal yang kamu sukai dari dirimu.
5. Merasa Tidak Pantas dan Tidak Bisa
Merasa tidak pantas dan tidak bisa/Foto: Pexels/Ekaterina Bolovtsova
Mengutip Happier Human, pemikiran “saya tidak pantas menerima ini…” ketika mendapatkan hal-hal baik dan orang lain yang lebih berhak mendapatkannya, atau merasa dirimu tidak cukup baik adalah salah satu ‘perasaan tidak layak’ yang dapat menyakiti diri sendiri. Selain itu, mengatakan bahwa diri sendiri tidak bisa mengendalikan situasi sebelum mencobanya juga merupakan pola pikir negatif yang perlu dihindari karena dapat menghambatmu mencapai keberhasilan.
6. Bertahan di Pekerjaan yang Tidak Cocok
Bertahan di pekerjaan yang tidak cocok/Foto: Freepik/yanalya
Melansir dari IMW, bertahan di pekerjaan yang tidak membuatmu bahagia atau tidak cocok dengan kemampuanmu merupakan salah satu bentuk menyiksa dirimu sendiri. Lebih baik kamu jujur dengan minat dan kemampuanmu dan ikuti kata hatimu kalau kamu memang benar-benar tidak cocok lagi bekerja di bidang atau perusahaan yang tidak sesuai dengan dirimu.
7. Mempertahankan Orang-orang Toksik
Mempertahankan orang-orang toksik/Foto: Freepik/Freepik/Freepik
Jika kamu terus mengelilingimu dengan orang-orang toksik, energimu akan terkuras dan suasana hatimu bisa menjadi semakin buruk. Tidak ada salahnya menyingkirkan orang-orang yang pesimis, hanya bisa mengeluh, tidak bisa berkembang, lebih banyak bicara daripada bertindak, suka bergosip, dan menebarkan toksik dari hidupmu.
Sebab, dengan begitu kamu tidak akan lagi mengalami stres dan kamu menjadi punya lebih banyak tempat untuk orang-orang yang lebih membahagiakan dan berdampak positif untuk hidupmu.
8. Menghindari Konflik
Menghindari konflik/Foto: Freepik/wosunan5
Tidak pernah berdebat dan berkonflik dengan orang lain belum tentu merupakan tanda hubungan yang sehat. Jika kamu memilih untuk tidak mengungkapkan pikiran atau perasaanmu demi menjaga perdamaian, maka ini berarti kamu sedang menyabotase hubungan tanpa disadari.
Justru hubungan akan rusak jika kamu tetap diam saat ada perbedaan atau mengalami konflik dengan orang terdekatmu, tidak memberitahu seseorang mengenai perasaan tidak nyamanmu yang diakibatkan olehnya, dan tidak memberi kesempatan untuk berdiskusi dan menyelesaikan konflik tersebut. Demikianlah poin kedelapan yang dilansir dari Insider.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org.
(ria/ria)