Berita

Benarkah Tidur Sekamar dengan Anak Bisa Berefek Buruk pada Pernikahan?

×

Benarkah Tidur Sekamar dengan Anak Bisa Berefek Buruk pada Pernikahan?

Share this article



LUMPKINSJAIL.ORG, Jakarta –  Umumnya, orang tua lebih memilih tidur bersama anak, terutama saat usia anak masih balita. Namun, kebiasaan tidur bersama anak ternyata bisa berdampak kurang baik bagi pernikahan. Bagaimana penjelasannya. 

Sebuah survei yang dilakukan oleh website parenting Born Smart di India menunjukkan, 68 persen keluarga yang disurvei tinggal di rumah dengan dua kamar tidur. Namun, 78 persen dari jumlah tersebut mengaku tidur bersama anak-anak mereka. Fakta ini menggarisbawahi jika ruangan bukan alasan bagi orang tua untuk tidur bersama anak.

Anak-anak yang terbiasa tidur dengan orang tuanya kemungkinan besar akan menjadi ketergantungan pada mereka. Mereka belajar bergantung pada orang tua untuk setiap hal kecil dalam hidup mereka.

Dengan kehadiran orang tuanya sepanjang waktu, anak-anak bisa mengembangkan perilaku cemas jika tidak diperhatikan. Saat anak-anak tidur dengan orang tuanya, mereka mungkin mengembangkan kebiasaan ditepuk, diusap punggung saat tidur. Dan ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka harapkan, mereka mungkin merasa cemas.

Jika anak-anak terus tidur dengan orang tuanya setelah mereka tidak lagi bayi, hal ini akan memengaruhi keintiman dan hubungan seks pasangan tersebut. Ini bisa menjadi salah satu dampak negatif dari anak yang lebih besar tidur dengan orang tuanya. Suatu hubungan/perkawinan, tidak peduli berapa pun usianya, selalu membutuhkan momen-momen pribadi untuk tetap bertahan.

Studi menunjukkan sebanyak 75 persen setuju bahwa tidur sekamar dengan anak mempengaruhi hubungan intim suami-istri. Mayoritas istri merasa kadar keintimannya dengan suami menurun karena jarang berhubungan seksual setelah anak lahir. Hal ini karena para istri lebih memilih menemani anak tidur sehingga melupakan kemesraan dengan suami.

Tak heran, banyak pria yang merasa frustrasi akhirnya melampiaskan dengan clubbing atau mabuk-mabukan. “Orang tua seharusnya tidak lupa bahwa mereka suami istri yang membutuhkan waktu untuk berduaan,” kata aktivis pendidikan dan ahli parenting, Swati Popat Vats, seperti dilansir dari laman Timesofindia.

Namun, ada juga orang tua yang pada awalnya menidurkan anak di kamar berbeda, akhirnya menyerah dan tidur bersama anak mereka. Alasannya, karena mereka khawatir saat anak menangis atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada anak.

Pilihan Editor: Dear Ladies, Pahami 6 Tanda Pria Mendekati Kamu Hanya Demi Hubungan Seks

ANISA LUCIANA | MARRIAGE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *