Berita

Mirisnya Kondisi Pekerja Dior dan Armani, Tidur di Pabrik agar Standby 24 Jam!

×

Mirisnya Kondisi Pekerja Dior dan Armani, Tidur di Pabrik agar Standby 24 Jam!

Share this article


Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan dengan kenyataan miris di balik produksi tas brand mewah Dior. Sebuah produk tas Dior diketahui memiliki biaya produksi murah yang tidak sampai sejuta, tapi dijual seharga puluhan juta. Profit margin yang begitu besar membuat orang bertanya-tanya, bagaimana proses produksinya?

Investigasi yang dilakukan Comando Carabinieri per la Tutela del Lavoro, yakni agensi pemerintah Italia yang berfokus pada perlindungan pekerja di Italia, menguak adanya eksploitasi pekerja di manufaktur yang bekerja sama dengan perusahaan Dior dan Armani untuk membuat leather goods dan tas. Mengutip Reuters, kasus ini telah dibawa ke pengadilan Italia dan hakim telah membuat putusan perintah pengadilan setebal 34 halaman.

Dari dokumen yang dilihat Reuters, laporan menunjukkan ada 4 pemasok langsung Manufactures Dior SRL yang berlokasi di sekitar Milan, yaitu Pelletteria Elisabetta Yang SRL, New Leather Italy SRLS, AZ Operations SRLS, dan Davide Albertario Milano SRL, mempekerjakan 32 pekerja–2 orang di antaranya adalah imigran ilegal dan 7 orang tidak memiliki dokumen persyaratan. Pengadilan Milan pun memerintah Manufactures Dior SRL ditempatkan di bawah administrasi peradilan selama satu tahun. Sementara itu, pabrik tetap beroperasi selama periode tersebut.

Kondisi dan Upah Kerja Tidak Layak

Giorgio Armani/ Foto: Andreas Rentz/Getty Images

Melansir New York Post, baik Dior maupun Giorgio Armani memberi upah pekerja di pabrik secara tidak kayak. Seorang pejabat penegak hukum Eropa menuduh kontraktor yang disewa brand mewah itu menggaji karyawannya 2 USD – 3 USD per jam atau sekitar Rp32 ribu – Rp48 ribu per jam untuk membuat produk tas yang nantinya dijual seharga ribuan dolar. Para pekerja juga sering tidur di pabrik sehingga standby 24 jam untuk bekerja, termasuk pada hari libur dan akhir pekan. Dokumen pengadilan juga mencatat alat keamanan yang disingkirkan dari mesin sehingga bisa beroperasi lebih cepa

Meminimalisir biaya produksi, Dior membayar perusahaan manufaktur sebesar 53 EUR atau sekitar Rp 935 ribu untuk tas Dior berkode PO312YKY yang dijual di toko seharga 2,600 EUR atau setara Rp 45,8 juta.





Pabrik Tas DiorPabrik Tas Armani/ Foto: Dok. YouTube JTBC

Sementara itu, Armani membayar 270 USD atau setara Rp4,4 juta kepada pemasok untuk membuat tas yang dijual hampir 2,000 USD atau sekitar Rp32,6 juta.

Carabinieri merilis video yang menunjukan kondisi pekerja dalam workshop di mana leather goods dibuat. Pabrik memiliki dua tempat tidur dan selimut di ruang berdekatan. Pada asrama di lantai dua tersedia tempat tidur bertingkat, dipenuhi selimut dan pakaian. Selain itu, ditemukan pula panci masak berserakan di kamar mandi, dapur buatan, bak cuci yang rusak dipenuhi piring kotor dan makanan sisa, serta karton ditempel di jendela.

Setelah dimintai keterangan oleh New York Post, Armani yang melakukan outsource proses manufaktur pakaian, aksesori, dan perkakas rumah ke perusahaan GA Operations membantah adanya pelanggaran terhadap regulasi jam kerja, kesehatan, dan keamanan pekerja ini. 

“Perusahaan selalu menerapkan langkah-langkah pengendalian dan pencegahan untuk meminimalkan pelanggaran dalam rantai pasokan,’ bunyi pernyataan Armani, dikutip dari New York Post. “Operasi GA akan bekerja sama secara transparan dengan badan-badan yang kompeten untuk memperjelas posisinya mengenai masalah ini”.

Namun, polisi Italia menemukan bahwa GA Operations menyewa subkontraktor yang mempekerjakan subkontraktor tak resmi di mana pekerja imigran Tiongkok bekerja. Polisi melaporkan pekerja imigran Tiongkok dalam subkontraktor tersebut dibayar 93 EUR atau sekitar Rp1 juta untuk mengerjakan satu tas yang dijual brand senilai 1,800 EUR (sekitar Rp 31,7 juta). Sementara subkantrok resmi menerima 250 EUR (setara Rp4,4 juta) untuk tas yang sama.

“Sistem ini memungkinkan untuk memaksimalkan keuntungan (di mana) pabrik Tiongkok benar-benar memproduksi produk, menurunkan biaya tenaga kerja dengan menggunakan pekerja yang tidak tercatat dan ilegal,” pihak kepolisian menyatakan, dikutip dari AP News.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!



(dmh/dmh)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *