Berita

Perkembangan Inovasi Lipstik dari Masa ke Masa, Berawal dari Orang Sumeria?

×

Perkembangan Inovasi Lipstik dari Masa ke Masa, Berawal dari Orang Sumeria?

Share this article


Lipstik adalah salah satu beauty item yang saat ini seolah wajib dimiliki dan dikenakan setiap perempuan. Bahkan, sekarang juga sudah tersedia banyak jenis lipstik dengan berbagai formula dan warna yang beragam.

Meski sekarang ada banyak inovasi formula pada lipstik, penggunaan lipstik sendiri tidak hanya terjadi pada zaman sekarang. Bahkan, lipstik sudah ada bertahun-tahun hingga berabad-abad yang lalu. Bahkan, pada peradaban kuno, makeup adalah suatu simbol status, baik pada pria maupun wanita. 

Lalu, bagaimana ya perkembangan inovasi lipstik dari dulu sampai sekarang? Yuk simak penjelasan berikut ini, seperti yang telah dilansir dari berbagai sumber. 

Lipstik di Peradaban Sumeria Menggunakan Bahan Alami dan Perhiasan 

Lipstik di Peradaban Sumeria Menggunakan Bahan Alami dan Perhiasan/ Foto: Freepik.com

Seperti yang dilansir dari Stylecraze, masyarakat dari peradaban Sumeria Kuno diyakini menjadi pengguna lipstik paling awal. Warna lipstik diperoleh dari bahan alami seperti buah-buahan, henna, clay rust, dan serangga. Tidak hanya itu, perempuan dari Mesopotamia juga juga menambahkan perhiasan berharga mereka untuk menambah warna dan kilau pada riasan bibir.


Lipstik Berbahan Dasar Serangga di Mesir Kuno

Lipstik Berbahan Dasar Serangga di Mesir Kuno/ Foto: Freepik.com/fxquadro

Masyarakat Mesir mungkin menjadi warga pecinta lipstik sejati yang pertama. Mereka juga diyakini umum menggunakan warna yang mencolok seperti ungu dan hitam.

Warna ungu dan hitam ini ternyata diperoleh dari beberapa pewarna merah tua yang berasal dari serangga cochineal. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa Cleopatra telah menggunakan lipstik yang terbuat dari kumbang dan semut merah tua. Selain itu, pewarna merah tua juga masih digunakan pada lipstik, pewarna bibir, dan produk makeup lainnya.

Namun sayangnya, orang Mesir pada saat itu menggunakan bahan berbahaya seperti timbal dan campuran bromin mannit, dan yodium yang dapat menimbulkan penyakit serius atau bahkan kematian.

Seperti yang dikutip dari Stylecraze, Cleopatra pada saat itu memang terkenal dengan tampilannya yang mencolok. Salah satu ciri khas kecantikannya yaitu ia mengenakan lipstik merah tebal.

Akan tetapi, diketahui lipstik tersebut bukan hanya digunakan untuk keperluan kosmetik saja. Diyakini, Cleopatra memakai lipstik sebagai cara untuk melindungi bibirnya dari iklim gurun yang keras. Lipstiknya juga terbuat dari kumbang carmine yang dihancurkan kemudian dicampur dengan beeswax dan minyak sehingga dapat memberikan warna sekaligus lapisan pelindung pada bibirnya.

Penemuan Lipstik Padat oleh Ilmuwan Arab

Penemuan Lipstik Padat oleh Ilmuwan Arab/ Foto: Freepik.com/master1305

Pada tahun 9 Masehi, seorang ilmuwan Arab bernama Abulcasis menemukan lipstik padat. Hal itu terjadi saat awalnya ia membuat stok untuk mengoleskan parfum yang kemudian bisa dimasukkan ke dalam cetakan. Dia mencoba metode yang sama dengan warna dan akhirnya menemukan lipstik padat.

Pemakaian Lipstik pada Abad ke-16

Pemakaian Lipstik pada Abad ke-16/ Foto: Stylecraze

Lipstik kembali muncul pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth di Inggris. Ratu Elizabeth juga turut mempopulerkan tampilan kulit putih yang pucat dan bibir merah, tapi ketersediaan lipstik tersebut hanya terbatas pada perempuan bangsawan atau aktor dan aktris yang akan tampil di panggung. Hingga sekitar tiga abad setelahnya, lipstik tetap dapat diakses oleh para aktor.

Pembuatan Lipstik Secara Komersial

Pembuatan Lipstik Secara Komersial/ Foto: Freepik.com/Racool_studio

Pada tahun 1884, merek parfum asal Prancis, Guerlain menjadi perusahaan manufaktur lipstik komersial pertama. Produk lipstik mereka terbuat dari lemak rusa, beeswax, dan minyak jarak yang kemudian dibungkus dengan kertas sutra. Guerlain juga memperkenalkan lipstik cair bernama Liquid Bloom of Rose.

Perlu kamu ketahui bahwa pada tahun 1800-an, memakai makeup pada umumnya masih dianggap tidak pantas bagi perempuan di masyarakat Barat. Lipstik juga khususnya dipandang sebagai tanda karakter moral yang rendah.

Namun, hal tersebut tidak menghentikan beberapa wanita untuk menemukan cara kreatif dalam memakai pewarna bibir favoritnya. Salah satu trik yang cukup populer adalah mewarnai bibir dengan campuran cochineal dan lilin atau minyak, kemudian menutupinya dengan clear balm atau pomade bening. Hal tersebut akan menciptakan sedikit warna yang terlihat alami, tapi tetap memungkinkan para wanita untuk mengekspresikan gaya pribadi mereka.

Perkembangan Lipstik pada 1915 hingga 1920-an

Perkembangan Lipstik pada 1915 hingga 1920-an/ Foto: Freepik.com

Pada 1915, Maurice Levy menemukan wadah lipstik berupa silinder. Sedangkan pada tahun 1923, James Bruce Mason Jr. membuat tabung lipstik yang dapat diputar dan memberi kita tampilan lipstik modern seperti yang kamu kenal sekarang.

Ikon mode saat itu adalah bintang silent film atau film bisu dan kerap mengenakan tampilan bibir yang gelap. Hal itu membuat munculnya kembali tren penggunaan lipstik, dan warna plum, aubergine, merah tua, ceri, dan cokelat menjadi warna yang paling banyak dicari saat itu. Lipstik juga harganya sudah tidak mahal dan telah diproduksi secara massal. Majalah mulai mengiklankan produk lipstik dan mendorong wanita untuk memakai warna-warna yang dinilai penuh gaya.

Seorang pebisnis berkebangsaan Polandia-Amerika, Helena Rubinstein menemukan aplikator lipstik berbentuk cupid’s bow yang menjanjikan bentuk bibir yang didambakan para perempuan. Tidak hanya itu, pada saat itu para wanita menggunakan stencils untuk mendapatkan bentuk bibir cupid yang diinginkan.

Pada era ini, ahli kimia Prancis, Paul Baudercroux menemukan lipstik Rouge Baiser yang diklaim memiliki formula ‘kiss-proof’ atau tidak mudah hilang. Namun, produk ini dengan cepat ditarik dari penjualan karena para perempuan merasa sulit untuk menghilangkannya. Perusahaan seperti Chanel, Guerlain, Elizabeth Arden, dan Estee Lauder juga mulai merambah industri lipstik.

Munculnya Lip Gloss pada Tahun 1930-an

Munculnya Lip Gloss pada Tahun 1930-an/ Foto: Freepik.com

Kecintaan terhadap lipstik tampaknya tetap tak tergoyahkan meski pada tahun 1930-an terjadi The Great Depression, yaitu peristiwa lumpuhnya sendi-sendi perekonomian yang dialami oleh rakyat dan negara, termasuk bank.

Pada tahun ini, Max Factor mulai menjual produk lip gloss dan menjadi laris manis di kalangan masyarakat karena lipstik glossy sebelumnya hanya diperuntukkan bagi aktris Hollywood. Pada saat itu, lipstik menjadi barang mewah yang terjangkau bagi para perempuan, dan warna plum tua serta merah anggur adalah beberapa warna yang disukai oleh banyak orang.

Penggunaan Lipstik pada Saat Perang Dunia Kedua

Penggunaan Lipstik pada Saat Perang Dunia Kedua/ Freepik.com/lookstudio

Pada tahun 1940-an, perempuan turut mengambil pekerjaan yang tak kalah melelahkannya dari laki-laki di garis depan saat Perang Dunia Kedua. Persediaan semua bahan terbatas, dan untuk lipstik tabung logamnya untuk sementara diganti dengan kotak lipstik plastik dan kertas.

Selain itu, karena bahannya cenderung minim, riasan pada era ini justru menjadi kreatif. Perempuan juga didorong untuk memakai warna bibir paling merah untuk meningkatkan semangat selama masa perang yang suram. Salah satu warna merah yang paling populer adalah Besame’s American Beauty.

Populernya Formula Lipstik yang Tahan Lama

Populernya Formula Lipstik yang Tahan Lama/ Foto: Freepik.com

Pada tahun 1950-an, lipstik yang dikenakan ikon glamor Hollywood Grace Kelly, Marilyn Monroe, Audrey Hepburn, dan Elizabeth Taylor menjadi tren lipstik di seluruh dunia. Tidak mengherankan, banyak perempuan ingin terlihat seperti mereka dan pada saat itu lipstik jadi lebih populer dari sebelumnya. 

Pada tahun 1952, Ratu Elizabeth II bahkan menciptakan warna shade sendiri selama masa penobatannya. Warna lipstiknya disesuaikan oleh brand lipstik favorit Ratu Elizabeth II, Clarins yang akhirnya diberi nama The Balmoral.

Di tahun inilah, Hazel Bishop berhasil menghadirkan kembali lipstik dengan formula ‘kiss-proof’ yang tahan lama. Tidak lama kemudian, Revlon hadir dengan rangkaian lipstik berformula smudge proof yang tahan lama dan kemudian persaingan antara brand lipstik dimulai.

Munculnya Lipstik dengan Rasa pada 1960-an sampai 1970-an

Munculnya Lipstik dengan Rasa pada 1960-an sampai 1970-an/ Foto: ebay

Pada tahun 1973 Bonnie Bell memperkenalkan Lip Smackers, yaitu lipstik dengan rasa. Produk tersebut langsung menjadi hit di kalangan anak muda pada saat itu.

Pada zaman tersebut ada beberapa warna ikonis dari berbagai brand seperti warna Pretty dari lipstik Rosel Balm Aerin dan warna koral dari Orange Danger milik Maybelline.

Lipstik Berkilau Mulai Digemari pada Tahun 1980-an

Lipstik Berkilau Mulai Digemari pada Tahun 1980-an/ Foto: Freepik.com

Lipstik di tahun 1980-an hampir semuanya tentang kilau dan kilap. Selain itu, pada saat ini bibir merah tebal kembali populer. Para perempuan juga mencocokkan warna bibir dengan pakaian, dan saat itu bibir berwarna pink yang cerah sedang populer, mengikuti budaya pesta dansa yang ramai digelar. Tidak hanya itu, bibir gothic juga populer di beberapa sub budaya alternatif.

Masyarakat Mulai Memilih Lipstik Alami pada tahun 1990-an

Masyarakat Mulai Memilih Lipstik Alami pada tahun 1990-an/ Foto: Freepik.com

Tahun ini adalah era grunge dan gaya makeupnya cenderung sederhana. Masyarakat tampaknya semakin sadar terhadap lingkungan dan permintaan akan lipstik alami yang bebas bahan kimia semakin meningkat. Pada saat ini, juga sedang tren lip liner yang lebih gelap dengan lipstik yang lebih terang. Merek lipstik seperti Mac dan Urban Decay juga mulai bermunculan.

Lipstik Berkilau dan Lip Gloss Kembali Favorit di Tahun 2000-an

Lipstik Berkilau dan Lip Gloss Kembali Favorit di Tahun 2000-an/ Foto: Freepik.com/racool_studio

Awal tahun 2000-an selebriti Hollywood seperti Britney Spears, Christina Aguilera, dan Paris Hilton jadi favorit banyak orang. Mereka juga kerap mengenakan lip gloss. 

Variasi warna dan formula lipstik yang tersedia juga banyak. Tren pemasaran lipstik juga telah berubah selama bertahun-tahun dengan semakin banyak pelanggan yang beralih ke lipstik ramah lingkungan dan organik.

Sekarang lipstik juga telah benar-benar menjadi simbol ekspresi diri dengan adanya berbagai shade warna mulai dari nude, pink, hingga warna yang aneh seperti kuning atau hijau.

Lipstik Glossy yang Tahan Lama

Lipstik Glossy yang Tahan Lama/ Foto: Freepik.com

Setelah era pandemi COVID-19, formula lipstik dan lip cream sekarang lebih disukai yang tidak mudah luntur. Bahkan, saat pandemi COVID-19 lalu, muncul istilah mask-proof yang berarti lipstik tidak akan luntur atau menempel pada masker. Tidak hanya itu, inovasi semakin berkembang dengan adanya lipstik dan lip cream glossy yang awalnya sangat mudah terhapus, tapi kini justru bisa awet tahan lama.

Itu tadi Beauties deretan sejarah inovasi lipstik dari dulu hingga sekarang.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org.


(dmh/dmh)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *