Berita

Hari Puisi Nasional 28 April dan Hari Puisi Indonesia 26 Juli Ternyata Berbeda, Ini Artinya…

×

Hari Puisi Nasional 28 April dan Hari Puisi Indonesia 26 Juli Ternyata Berbeda, Ini Artinya…

Share this article


Puisi merupakan ragam karya sastra yang disajikan dalam bentuk karangan bahasa yang memiliki penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Lewat puisi, seseorang dapat mengekspresikan emosi dalam jalinan aksara yang indah.

Ada banyak nama pujangga legendaris Indonesia dengan karya-karyanya yang terkenal, sebut saja Chairil Anwar, W.S. Rendra, Sapardi Djoko Damono, Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, dan masih banyak lagi.

Sebagai bagian dari warisan budaya bangsa Indonesia, sudah sepatutnya karya sastra puisi memiliki hari peringatannya sendiri. Uniknya, Indonesia memiliki dua kali peringatan hari puisi, yakni Hari Puisi Nasional tanggal 28 April dan Hari Puisi Indonesia tanggal 26 Juli.

Lalu, apa yang membedakan antara Hari Puisi Indonesia dan Hari Puisi Nasional? Simak penjelasan berikut ini.

Hari Puisi Nasional

Penyair Chairil Anwar/Foto: detikcom/LuthfySyahban

Hari Puisi Nasional diperingati setiap tanggal 28 April. Penentuan tanggal ini sangat erat kaitannya dengan kepergian salah satu penyair terkemuka Tanah Air yaitu Chairil Anwar pada 28 April 1949.

Tanggal tersebut ditetapkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bekerja sama dengan Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia. Hari Puisi Nasional dianggap sebagai bentuk apresiasi kepada sosok Chairil Anwar, sang penyair legendaris Indonesia yang berperan penting dalam perkembangan sastra Indonesia.

Mengutip laman Ensiklopedia Sastra Indonesia Kemendikbud RI, Chairil Anwar adalah penyair yang hidup dan matinya tidak dapat dilepaskan dari puisi Indonesia modern dan telah melahirkan 96 judul karya.

Beberapa judul sajak Chairil Anwar yang terkenal di antaranya Aku (1943), Nisan (1942), Rumahku (1943), dan Karawang Bekasi (1948). Berkat dedikasinya itu, Chairil Anwar kemudian dinobatkan sebagai pelopor Angkatan ’45 dalam kesusastraan Indonesia.


Hari Puisi Indonesia

Hari Puisi Indonesia mengenang Chairil Anwar/Foto: detikcom/Ivon

Lain hal nya dengan Hari Puisi Nasional, Hari Puisi Indonesia diperingati tanggal 26 Juli setiap tahunnya. Tanggal tersebut dipilih berdasarkan tanggal lahir Chairil Anwar, 26 Juli 1966 silam, yang sosoknya dianggap sebagai tonggak utama tradisi puisi modern Indonesia.

Hari Puisi Indonesia tanggal 26 Juli dideklarasikan berdasarkan kesepakatan Tim Perumus. Pasalnya, Tim Perumus menganggap tanggal kelahiran lebih baik dibandingkan tanggal kematian untuk mengenang seseorang. Sebab, kematian berkonotasi dengan hal-hal yang tidak mengenakkan, seperti tragis dan penyakit.

Melansir detikjabar, teks deklarasi yang telah ditandatangani oleh 40 penyair dari seluruh Indonesia itu dibacakan oleh Sutardji Calzoum Bachri pada tanggal 22 November 2012 di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau. Sejak saat itu, Hari Puisi Indonesia dirayakan setiap tahunnya secara besar-besaran.

Bisa dibilang, Hari Puisi Indonesia merupakan Hari Raya Para Penyair. Biasanya, pada hari tersebut diadakan berbagai macam kegiatan sebagai komitmen untuk memberikan penghargaan tinggi kepada perpuisian dan kepenyairan Indonesia. Kegiatan-kegiatan tersebut mulai dari pembacaan puisi oleh tokoh dan pejabat, lomba cipta puisi, seminar nasional, Anugerah Buku Puisi, pesta puisi rakyat, penerbitan buku puisi, hingga pemutaran film dokumenter.

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org.


(ria/ria)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *