Berita

7 Kafe Legendaris di Paris, Le Procope yang Tertua

×

7 Kafe Legendaris di Paris, Le Procope yang Tertua

Share this article


LUMPKINSJAIL.ORG, JakartaKafe-kafe di pinggir jalan salah satu destinasi favorit wisatawan saat bertandang ke Paris. Menjelang sore, banyak warganya menghabiskan waktu di kafe-kafe dengan interior indah dan teras yang luas, sambil memandangi kesibukan kota. 

Sejarah kafe yang kaya di kota ini berkembang pada akhir abad ke-19, ketika para penulis, filsuf, dan pekerja kreatif menghabiskan waktu berjam-jam untuk membahas berbagai topik di kedai kopi terbesar di Paris.

Bertahun-tahun kemudian, kota ini tetap diramaikan oleh identitas kafenya yang kuat. Meskipun kedai kopi baru terus bermunculan, kedai kopi klasik tetap layak dikunjungi selama perjalanan ke Paris.

Kedai-kedai kop ini mungkin tidak menawarkan kopi terbaik di kota, harganya juga cenderung mahal, tapi tempat-tempat ini layak dikunjungi karena masa lalunya. Berikut kafe-kafe legendaris di Paris. 

1. Le Procope

Dianggap sebagai kafe tertua di Paris, Le Procope memiliki akar sejarah yang mengesankan sejak tahun 1686, saat koki Sisilia Procopio Cutò pertama kali mendirikan tempat tersebut.

Seperti kafe-kafe klasik lainnya, Le Procope di 13 Rue de l’Ancienne Comédie, 75006 ini sering didatangi orang terkenal di masanya. Tokoh yang sering ke tempat ini antara lain Voltaire, Benjamin Franklin, dan bahkan Thomas Jefferson. 

2. Les Deux Magots

Les Deux Magots yang berada di 6 Pl. Saint-Germain des Prés, 75006 paling terkenal dari semua kafe di Kota Paris. Terletak di kawasan Saint-Germain di kota tersebut, kafe bersejarah ini pertama kali dibuka pada 1885 dan menyambut para filsuf seperti Simone de Beauvoir dan Jean-Paul Sartre, James Joyce, Albert Camus, dan kreator berbakat lainnya.

Les Deux Magots, salah satu kedai kopi legendaris di Paris (Instagram/@lesdeuxmagots)

Begitu besar pengaruh kafe ini bagi para filsuf, sehingga kafe tersebut menciptakan penghargaan sastranya sendiri, yang telah diberikan kepada para penulis Prancis baru selama hampir 100 tahun. Nikmati kopi dan suasana yang tak terlupakan, tapi siap-siap membayar mahal.  

3. Café de Flore

Terletak tepat di seberang jalan dari Les Deux Magots, Café de Flore memiliki akar yang kuatnya di lingkungan Saint-Germain. Kafe yang didirikan pada 1887 terkenal sebagai tempat pertemuan sepasang filsuf Jean-Paul Sartre dan Simone de Beauvoir. Banyak filsuf, eksistensialis, dan surealis lainnya sering berada di kafe ini pada abad ke-19. 

Café de Flore, kedai kopi favorit sepasang filsuf Jean-Paul Sartre dan Simone de Beauvoir di Paris. (Instagram/@lecafedeflore)

Tempat ini dikunjungi bukan karena kopinya yang nikmat. Sartre menganggap Café de Flore yang berada di 172 Bd Saint-Germain, 75006 itu sebagai tempat pasangan itu merasa paling nyaman saat jauh dari rumah. Itu sebabnya, dia dan de Beauvoir kembali berulang kali ke sana. 

4. Le Consulat

Dari semua kafe klasik di Paris, Le Consulat mungkin yang paling menawan. Berbeda dengan teras yang luas dan lampu neon yang ditemukan di Boulevard Montparnasse, interior Le Consulat yang nyaman dan berukuran kecil dapat menampung beberapa meja saja. Terasnya yang kecil juga tak bisa menampung banyak tamu.

Le Consulat, salah satu kafe tertua di Paris (Instagram/@ restaurantleconsulat)

Disukai oleh Van Gogh, Monet, dan seniman lainnya, kafe di 18 Rue Norvins, 75018 ini sangat cocok untuk menikmati secangkir kopi sambil memandangi orang-orang di jalanan berbatu.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *