Seperti yang diketahui, Olimpiade Paris 2024 baru saja dimulai 26 Juli kemarin, sehingga masih menjadi perbincangan hangat masyarakat dunia.
Olimpiade yang melibatkan ribuan atlet dari teritori 206 Komite Olimpiade Nasional dan Tim Olimpiade Pengungsi IOC (EOR) ini menjadi hal yang selalu dinanti-nanti, karena mereka semua menjadi perwakilan yang akan mengharumkan nama negaranya.
Selain atlet, Olimpiade tentu memiliki berbagai hal dan komponen yang menjadi identitas acara itu sendiri. Salah satunya yang legendaris adalah logo Olimpiade itu sendiri, yaitu 5 cincin berwarna warni yang saling bertaut.
Kira-kira, apa, sih, makna dari cincin Olimpiade tersebut? Simak penjelasannya sebagaimana dilansir dari Reader’s Digest, yuk!
Sejarah Logo Cincin Olimpiade
Desain Asli Cincin Olimpiade/Foto: IOC
Olimpiade 1912 yang diselenggarakan di Stockholm, Swedia, adalah momen olimpiade pertama yang mengikutkan atlet dari lima kontingen: Afrika, Asia, Eropa, Oceania (Australia dan New Zealand), dan kombinasi dari Amerika Utara dan Selatan.
Terinspirasi dari apa yang telah menjadi acara global, Pierre de Coubertin, seorang sejarawan, sosiolog, atlet, dan pembaharu pendidikan asal Prancis yang mencetuskan berdirinya Olimpiade ini kemudian membuatkan desain logo cincin Olimpiade. Foto di atas adalah desain cincin Olimpiade yang orisinal dari tahun 1913.
Logo cincin Olimpiade ini telah digunakan setiap permainan musim panas dan dingin sejak 1920 dan tidak banyak dirubah semenjak itu. Kecuali pada tahun 1957, logo Olimpiade sempat sedikit dirubah dengan membuat jarak antara cincin. Namun, pada tahun 2010, IOC (International Olympic Committee) memutuskan untuk mengembalikan desain cincin seperti semula.
Makna Logo Cincin Olimpiade
Logo Cincin Olimpiade/Foto: IOC
Kelima cincin merepresentasikan lima kontingen yang berpartisipasi pada Olimpiade 1912. Selain itu, menurut Aturan 8 dari Piagam Olimpiade, “simbol Olmpiade mengekspresikan aktivitas dari pergerakan Olimpiade dan pertemuan atlet-atlet dari berbagai negara di perlombaan Olimpiade.”
Tidak hanya itu, kelima cincin yang saling bertautan tersebut harus memiliki dimensi yang sama, melambangkan gagasan bahwa semua benua memiliki dimensi yang sama di Olimpiade.
Terakhir, kutipan dari Coubertin berbunyi, “Kelima cincin merepresentasikan lima bagian dari dunia yang kini telah dimenangkan oleh tujuan olimpisme dan siap menerima persaingan yang sehat.”
Sedangkan untuk warnanya, Coubertin memilih 6 warna resmi Olimpiade, yakni biru, kuning, hitam, hijau, merah, dan putih (untuk latar belakang). Sebab, saat mengenalkan simbol tersebut pada 1913, menurutnya setiap negara harus bisa terwakilkan menggunakan warna-warna yang ada di logo cincin Olimpiade sekarang.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org.
(naq/naq)