Berita

Doyan Makan Ayam Goreng Tiap Hari? Hati-Hati, Ini Efeknya Bagi Tubuh!

×

Doyan Makan Ayam Goreng Tiap Hari? Hati-Hati, Ini Efeknya Bagi Tubuh!

Share this article


Ayam goreng crispy, siapa yang tidak mau? Ayam yang diolah dengan cara digoreng memang menggugah selera makan. Tidak jarang, dalam sekali duduk kita bisa menghabiskan 2 potong ayam goreng, bahkan lebih.

Meski menggiurkan, apakah ayam goreng benar-benar sehat untuk dikonsumsi setiap hari? Pasalnya, banyak sumber yang menyatakan bahwa mengonsumsi ayam goreng setiap hari bisa merusak sistem pencernaan dan memicu beragam penyakit.

Ayam Goreng: Mengandung Senyawa Racun, Akrimalida

Ayam yang digoreng dalam minyak banyak dan bersuhu tinggi menghasilkan zat akrimalida/foto: pexels.com/pixabay

Biasanya dalam menggoreng ayam, kita membutuhkan banyak minyak dengan suhu tinggi atau yang dikenal dengan metode deep fried. Melalui proses ini memang membuat ayam goreng terasa gurih dan renyah.

Namun, metode memasak deep fried akan membuat ayam mengandung akrimalida. Apalagi jika minyak untuk menggoreng sudah digunakan berulang kali.

Akrimalida adalah senyawa kimia yang terbentuk pada makanan yang selama dimasak dengan temperatur tinggi. Jumlah akrimalida akan semakin tinggi seiring dengan semakin lamanya waktu menggoreng.

Mengutip dari Oriental Daily, ahli nefrologi Hong Yongxiang mengatakan, penggunaan minyak secara berulang bisa memicu risiko munculnya zat berbahaya dalam makanan seperti hidrokarbon aromatik polisiklik, amina isosilkik, hingga akrimalida.

The International Agency for Research on Cancer (IARC) menyebut, akrimalida mampu memicu sifat karsinogen bagi manusia. Karsinogen adalah zat yang berpotensi menyebabkan kanker.


Tidak Hanya Akrimalida, Ayam Goreng Juga Mengandung Lemak Trans!

Ayam goreng mengandung lemak trans yang menjadi sumber peningkatan LDL dalam tubuh/foto: pexels.com/chicken mackay

Ayam sendiri adalah sumber makanan yang mengandung lemak. Menurut data USDA FoodData Central, dalam 100 gram makanan cepat saji ayam goreng dada, daging, dan kulit terkandung 12,4 gram lemak.

Makanan yang digoreng biasanya tinggi lemak trans, yang terbentuk ketika lemak tidak jenuh mengalami proses hidrogenasi. Lemak trans yang tinggi menjadi sumber peningkatan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) dalam tubuh.

Seperti yang kita tahu juga, lemak trans selalu dikaitkan dengan peningkatan risiko seseorang terkena kolesterol tinggi, hipertensi, penyakit jantung, gangguan ginjal, hingga stroke.

Sebuah studi The American Journal of Clinical Nutrition memaparkan bahwa semakin sering mengonsumsi gorengan, maka semakin besar risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Lantas, Bolehkah Mengonsumsi Ayam Goreng Setiap Hari?

Disarankan tidak mengonsumsi ayam goreng setiap hari/foto: pexels.com/rachel claire

Mengingat bahaya yang ditimbulkan akibat konsumsi ayam goreng, sebaiknya batasi konsumsinya. Sebenarnya tidak hanya ayam goreng, aneka makanan yang digoreng juga perlu dibatasi.

Konsumsi lebih dari dua potong gorengan per hari boleh saja dilakukan asalkan sesekali bukan setiap hari.

Perlu diingat, tubuh akan baik-baik saja jika kita bisa menerapkan dan menjaga pola makan serta gaya hidup yang sehat. Keseimbangan nutrisi dan aktivitas olahraga sangat berperan dalam kesehatan tubuh.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org.  


(ria/ria)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *