Berita

Ramai Tren Kebaya Ala Korea Jadi Kontroversi, Apakah Sesuai dengan Budaya Indonesia?

×

Ramai Tren Kebaya Ala Korea Jadi Kontroversi, Apakah Sesuai dengan Budaya Indonesia?

Share this article


Kebaya dikenal sebagai busana tradisional perempuan Indonesia. Jenisnya pun beraneka macam, mulai dari kebaya kutubaru, kebaya kartini, kebaya bali, dan masih banyak lagi.

Seiring berkembangnya zaman, kebaya dirancang lebih modern sehingga kebaya kontemporer ikut populer. Menariknya, belakangan ini marak beredar di TikTok busana kebaya ala Korea. Seperti apa?

Kebaya Modern Modifikasi

Ilustrasi kebaya modern/ Foto: instagram.com/kebayaoutfit

Popularitas budaya pop Korea tak jarang dijadikan patokan inspirasi berbusana anak muda saat ini. K-fashion pun “dijodohkan” dengan unsur kebaya tradisional Indonesia sehingga akulturasinya melahirkan kebaya ala Korea. Namun selain itu, muncul pula kebaya crop top dan kebaya coquette yang menggabungkan tren fashion mikro marak di media sosial.

Kebaya modern modifikasi ini sering kali punya desain cropped seperti crop top, umumnya menggunakan material brokat transparan, ditambah modifikasi seperti aksen pita, ruffles, model lengan unik, dan sebagainya. Seperti kebaya konvensional, kebaya ini juga dikenakan bersama inner dan kain yang dililit di pinggang. 

Tuai Kontroversi

Viralnya kebaya ala Korea ini pun tuai kontroversi karena dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai kebaya Indonesia. Dipantau dari unggahan TikTok yang beredar, banyak yang meluruskan potret kebaya crop top ala Korea yang tengah beredar sebenarnya bersumber dari akun TikTok Phoo Thant Kyaw. Akun tersebut menawarkan kostum tradisional Myanmar sehingga tidak asli kebaya Indonesia. 

Namun terlepas dari itu, bagaimana sih kebaya kontemporer yang baik agar tidak menghilangkan filosofi kebaya itu sendiri?

Apakah Sesuai Pakem Kebaya?
Ilustrasi Kebaya

Ilustrasi kebaya/ Foto: Dok. Shutterstock

Mengutip laman Indonesia Baik, kebaya Indonesia sudah ada sejak abad ke-15. Kebaya identik dengan keanggunan, kesederhanaan, kelembutan, dan keteguhan perempuan Indonesia. Desain kebaya juga memiliki filosofi sendiri. Potongan yang sesuai bentuk tubuh bermakna seorang perempuan harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan serta mandiri. Sementara lilitan kain melambangkan perempuan yang bertutur kata lembut dan halus dalam bertindak.

Oleh karena maknanya yang mendalam dan sarat nilai-nilai perempuan Indonesia, kebaya modern pun harus dirancang sesuai pakem kebaya. Mengutip Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Ernarini Indraswati selaku pemimpin Lembaga Kursus dan Pelatihan Ayu Busono, Tulunganggung, Jawa Timur, mengatakan bahwa “kebaya sangat boleh dimodifikasi, tapi tetap harus memperhatikan pakemnya”.

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa kebaya modern tidak boleh mengubah ukuran karena pakemnya adalah harus pas di badan. “Hanya saja, saat ini ada kebaya modern kebaya crop top ala Korea, tentu saja hal tersebut sangat menyalahi pakem,” sambungnya.

Ia pun menyayangkan tren kebaya ala Korea ini karena tampilan kebaya yang lebih mini sampai di atas pinggang sehingga bertolak belakang dengan pakem kebaya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *