Memiliki kemampuan untuk mengingat banyak hal merupakan anugerah luar biasa yang memungkinkan kita untuk belajar, berkembang, dan menjalin hubungan dengan orang lain. Namun, seiring bertambahnya usia, tak jarang kita dihadapkan dengan kenyataan pahit, yaitu penurunan daya ingat.
Hal ini bisa menjadi momok menakutkan, terlebih jika diiringi dengan kesulitan berpikir, perubahan perilaku, dan kemandirian yang terenggut.
Berbagai penyakit dapat menjadi penyebab di balik penurunan daya ingat. Berikut beberapa di antaranya, seperti dilansir dari Health Direct.
Demensia
Penurunan daya ingat/Foto: pexels.com/Liza Summer
|
Kamu mungkin sudah cukup familiar dengan penyakit yang satu ini. Demensia biasanya ditandai dengan ingatan yang melemah, kesulitan berkomunikasi, sering merasa bingung, dan kesulitan dalam mengambil keputusan sehari-sehari.
Demensia bukanlah penyakit tunggal, melainkan istilah umum untuk menggambarkan berbagai penyakit yang menyebabkan penurunan kemampuan berpikir secara bertahap.
Penyakit ini memang lebih sering menyerang lansia. Namun, tahukah kamu? Demensia juga bisa menyerang mereka yang berusia di bawah 65 tahun, lho! Kondisi ini dikenal dengan istilah demensia onset dini.
Alzheimer
Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum terjadi (Alzheimer/Foto: pexels.com/Marcelo Chagas)
Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum. Penyakit ini tak hanya mengganggu ranah kognitif, tapi juga perilaku penderitanya.
Bagi para pengidap alzheimer, dunia seakan menjadi tempat yang asing. Kebiasaan yang dulu rutin dilakukan menjadi sulit, kebingungan melanda, dan bahkan muncul perilaku agresif yang tak terduga.
Perubahan perilaku ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga dan orang-orang di sekitar pengidap alzheimer.
Amnesia
Amnesia adalah gangguan memori yang membuat penderitanya sulit mengingat informasi atau peristiwa tertentu (Amnesia/Foto: pexels.com/Juan Pablo Serrano)
Lupa sesekali adalah hal yang wajar, misalnya lupa nama seseorang yang baru kamu temui. Namun, kalau kamu lupa nama anggota keluarga dekat atau lupa jalan pulang ke rumah, itu beda cerita. Bisa jadi kamu mengalami amnesia.
Amnesia adalah gangguan memori yang membuat seseorang kesulitan untuk mengingat informasi atau peristiwa tertentu. Penderitanya juga kerap merasa bingung dan kesulitan belajar hal-hal baru.
Meskipun amnesia bukanlah penyakit tersendiri, kondisi ini bisa menjadi gejala dari penyakit lain, seperti alzheimer, stroke, atau cedera otak. Biasanya, amnesia hanya bersifat sementara, tapi dalam beberapa kasus, amnesia bisa permanen, dan orang tersebut akan kehilangan ingatannya secara permanen.
Penyakit Creutzfeldt-Jakob (CJD)
Penyakit Creutzfeldt-Jakob (CJD) adalah penyakit langka yang dapat menyebabkan kematian (Penyakit langka/Foto: pexels.com/Andrew Neel)
Pernahkah kamu mendengar tentang penyakit Creutzfeldt-Jakob (CJD)? Penyakit langka ini memang jarang terdengar, tapi dampaknya bisa luar biasa.
Bayangkan otakmu berubah menjadi seperti spons – penuh lubang dan rusak. Inilah yang terjadi pada penderita CJD. Penyakit ini menyerang sel-sel otak, menyebabkan demensia dan pada akhirnya, kematian.
Gejala CJD biasanya muncul secara bertahap dan memburuk seiring waktu. Awalnya, penderitanya mungkin mengalami kehilangan memori, kesulitan berpikir dan berkonsentrasi, serta perubahan suasana hati dan kepribadian.
Seiring perkembangan penyakit, gejalanya menjadi lebih parah dan dapat meliputi dementia, kejang, kelumpuhan, bahkan koma dan kematian.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org.
(dmh/dmh)