Berita

Tiara Andini Ungkap Pernah Alami Overthinking, Begini Mengatasinya

×

Tiara Andini Ungkap Pernah Alami Overthinking, Begini Mengatasinya

Share this article



LUMPKINSJAIL.ORG, Jakarta – Penyanyi serta selebritas berbakat, Tiara Andini yang juga mewakili generasi Z membagikan ceritanya saat ia pernah mengalami overthinking khususnya saat ia tampil di depan penggemar dan yang mendengar lagu-lagunya. 

“Rasanya aku selalu takut membuat sesuatu hal yang tidak menyenangkan saat perform dilihat banyak orang, di situ aku biasanya ngobrol sama dancer aku. Di situlah mood booster aku, kita ngobrol, kita bercanda pada hari akhirnya bisa lebih rileks gitu jadi bisa lebih ke tenang di aku. Hal yang bikin overthingking kadang beda-beda sih, maunya kadang pengen lebih sendiri, tiba-tiba introvert, kadang tiba-tiba extrovert. Aku juga bingung sih, sebenarnya aku apa?” ucap Tiara dalam  Kampanye #MyKilauTime dari Sunsilk Black Shine Temani Langkah Perempuan Gen-Z Wujudkan Mimpi, Rabu, 12 Juni 2024.  

Overthinking parah diakui Tiara pernah terjadi justru pada dirinya sendiri. Rasanya seperti sering bertengkar sama otak kita sendiri. Misalnya, saat Tiara coba berpikiran hal-hal yang positif terus tiba-tiba muncul pikiran negatif. Jadi akhirnya hal yang tidak terjadi itu banyak sekali yang ditakutkan dan berada dalam pikirannya. 

” Berisiknya hanya di dalam kepala aku, aku tidak berani mengeluarkannya dalam arti menangis atau marah atau gimana, padahal seharusnya bisa berekspresi. Cuma aku memilih untuk tidak mengeluarkan ekspresi itu, jadi dipendam sendiri gitu,” ucap pelantun hits Kupu-kupu ini. 

Seperti yang dialami Tiara Andini, melansir laman Well & Good menyebutkan jika overthinking melibatkan pemikiran berlebihan tentang topik atau situasi tertentu dan menganalisisnya dalam jangka waktu yang lama. Ketika Anda terlalu banyak berpikir, Anda akan kesulitan memusatkan pikiran pada hal lain. Itu menjadi termakan oleh satu hal yang Anda pikirkan.

Meskipun beberapa orang percaya bahwa berpikir berlebihan mungkin berguna karena melibatkan melihat suatu masalah dari hampir semua sudut pandang dan mengantisipasi kejadian di masa depan, yang terjadi justru sebaliknya. Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak berpikir dikaitkan dengan perasaan depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Semua orang terkadang berpikir berlebihan. Mungkin Anda terus memikirkan semua hal yang mungkin salah saat Anda memberikan presentasi minggu depan, atau Anda telah membuang waktu berjam-jam untuk mencoba memutuskan apa yang akan Anda kenakan untuk wawancara kerja mendatang.

Menemukan cara untuk mengakhiri berpikir berlebihan dapat membantu Anda mengambil tindakan dalam hidup dibandingkan sekadar memikirkan hal-hal yang mengganggu Anda. Daripada memikirkan sesuatu berulang kali, Anda dapat mulai mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan situasi tersebut.

Pilihan Editor: Tiara Andini Ungkap Pernah Insecure dan Tak Percaya Diri, Ini Penyebabnya

WELL + GOOD

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *