Berita

Sejarah Lipstik Merah, Pernah Dianggap Simbol Status dan Pemberontakan

×

Sejarah Lipstik Merah, Pernah Dianggap Simbol Status dan Pemberontakan

Share this article



LUMPKINSJAIL.ORG, Jakarta –  Lipstik merah memancarkan kepercayaan diri dan kekuatan pada wanita. Sebelum sampai di titik saat ini, sejarah dan makna lipstik merah berkembang dari waktu ke waktu. Pada zaman kuno, hanya kelas atas dan ratu yang memakai lipstik merah karena memancarkan kekuatan dan pengaruh mereka terhadap masyarakat. Namun, di dunia Barat, warna ini secara bertahap dikaitkan dengan aktor dan pendamping yang mengenakan warna berani ini, bukan menandakan wanita terhormat.

Asal usul warna merah sebagai pewarna bibir dimulai pada tahun 3500 SM ketika Ratu Mesopotamia, Puabi, yang juga dikenal sebagai Shubad, menggunakan kombinasi timah putih yang dicampur dengan batu merah untuk mewarnai bibirnya untuk menunjukkan kekuatan dia.

Orang Mesir kuno biasanya menyukai oker merah yang dicampur dengan resin untuk membentuk tren bibir merah, namun Ratu Cleopatra lebih suka menggunakan carmine, yaitu pigmen merah tua yang diekstraksi dari serangga cochineal.

Pergeseran ini segera terlihat ketika para bangsawan hingga pekerja seks di Yunani mulai mengenakan kacamata yang terbuat dari murbei, rumput laut, dan kotoran buaya. Namun, di Kekaisaran Romawi, memulas bibir dengan warna merah adalah praktik yang umum. Sebab warna cerah menunjukkan status lebih tinggi dari seorang wanita.

Namun, di abad pertengahan, warna ini dengan cepat menjadi tanda ilmu sihir karena umat Kristen menganggap riasan bertentangan dengan keyakinan dan ajaran agama mereka. Yaitu berfokus pada kecantikan alami dan kerendahan hati seorang wanita, yang merupakan bagian dari rancangan Tuhan.

Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, lipstik merah dianggap memiliki kekuatan roh. Namun sang ratu sendiri menghiasi bibirnya dan memantik tren dengan lipstik merah berbahan cochineal, gom arab, putih telur, dan susu ara.

Namun, penerusnya, James I, khawatir dengan masyarakat yang menyuarakan suara ilmu sihir dengan menetapkan undang-undang yang disahkan pada tahun 1770, bahwa perempuan yang dianggap menggunakan riasan akan dibujuk untuk menipu laki-laki agar menikahi mereka, dan dinyatakan sebagai penyihir.

Pada awal abad ke-20, setelah berabad-abad otoritas dan dominasi budaya laki-laki, penggunaan kosmetik, terutama lipstik merah, dikaitkan dengan pemberontakan perempuan. Warna ini sangat populer di kalangan hak pilih dan segera terlihat dalam film bisu dengan lipstik merah tua menjadi sangat populer sehingga akhirnya menjadi pernyataan gaya, mewakili seksualitas wanita.

Namun, di dunia modern, lipstik merah telah menjadi pilihan klasik di kalangan ikon Hollywood populer termasuk Audrey Hepburn, Madonna, dan Marilyn Monroe. Lipstik merah menjadi pilihan umum bagi wanita yang mengikat rasa percaya diri yang kuat dengan pakaian dan aksesori bergaya.

Pilihan Editor: Riasan Chelsea Islan Mirip Monica Bellucci, Simak 6 Tips Pakai Lipstik Merah

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *