LUMPKINSJAIL.ORG, Jakarta – Aktris Hannah Aidinal Al Rashid atau akrab disapa Hannah Al Rashid belakangan ini kerap membagikan rekomendasi buku-buku yang telah ia baca kepada para followers-nya di Instagram. Ternyata kecintaan dia pada buku memang sudah tertanam sejak kecil tepatnya saat tinggal di Inggris, ia terbiasa di-encourage keluarganya untuk membaca buku sehingga jadi kebiasaan.
“Kalau sastra Indonesia saya pertama kali baca karena koleksi buku ayah saya. Buku pertama yang saya disuruh baca adalah Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, dan langsung jatuh cinta. Karena kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia, jadi makin tertarik sama sastra Indonesia hingga sekarang,” ucap Hannah saat dihubungi Cantika, Kamis, 18 April 2024.
Usai lulus, Hannah sedang senang-senangnya revisit buku-buku sastra Indonesia yang pernah ia baca zaman kuliah dulu karena sudah lama sekali tidak membacanya. “Termasuk karya Mochtar Lubis yang berjudul Manusia Indonesia dan Jalan Tak Ada Ujung, juga bukunya Pram tentu saja. Aku juga lagi baca banyak buku mengenai screenwriting juga, karena pengen lebih mengetahui process penulisan untuk film layar lebar. Bulan puasa kemarin juga baca beberapa buku yang membantu dalam ibadah,” ucap Hannah.
Diakui perempuan 25 Januari 1986 karya dari A. Helwa yang berjudul Secrets of Divine Love: A Spiritual Journey Into The Heart of Islam menjadi salah satu buku yang paling berkesan ia baca baru-baru ini. Buku yang bisa mengingatkan koneksi dengan Tuhan yang berdasarkan cinta dan nilai positif.
“Membaca buku ini berasa banyak sekali manfaatnya, pelajarannya, dan pengingatnya untuk terus melihat koneksi sama creator kita dengan positif dan damai. Pokoknya hati adem banget membacanya. Dan menurutku, walaupun dasarnya agama Islam, tapi value di dalam bukunya sangat universal jadi bermanfaat untuk semua orang, tidak hanya Muslim,” ucap Hannah.
Selain buku-buku karya Pram, Mochtar Lubis, dan A. Helwa, pemeran dalam film Ratu Ilmu Hitam, Critical Eleven ini juga menyukai buku Family Room karya Lily Yulianti Farid dan The Autobiography of Malcolm X karya Alex Haley.
Lantas di waktu kapan saja Hannah meluangkan waktu baca buku? Menurut dia memang harus diniatkan untuk membaca dan punya alokasi waktu khusus. “Biasanya saya selalu bawa buku ke lokasi shooting, saya bisa baca sambil menunggu take. Atau kalau lagi naik MRT suka bawa buku dalam perjalanan menuju destinasi. Di London biasanya begitu, paling gampang baca pas commuting naik transportasi umum.
Sementara kalau di rumah, ia berusaha untuk mengalokasi waktu minimal 15 menit per hari untuk baca, tentunya bisa lebih lama, tapi minimum harus membaca sedikit tiap hari. “Kadang berhasil kadang juga lupa, tapi i will still keep trying!’ imbuhnya.
Pilihan Editor: Seperti Hannah Al Rashid, Ini 5 Manfaat Stretching Sebelum Tidur Malam
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika