Berita

Memahami Gentle Parenting dan Dampaknya terhadap Anak

×

Memahami Gentle Parenting dan Dampaknya terhadap Anak

Share this article


Gentle parenting, atau pengasuhan yang lembut, menjadi semakin populer di kalangan orangtua masa kini. Pendekatan ini menonjolkan nilai-nilai empati, kesabaran, dan kehangatan terhadap perasaan anak-anak.

Namun, para ibu terkadang merasa khawatir jika ia salah menerapkan pengasuhan karena tidak begitu memahami apa itu sebenarnya gentle parenting.

Dilansir dari The Globe and Mail, berikut adalah pemahaman yang bisa kamu serap terkait gentle parenting, simak!

Apa Itu Gentle Parenting?

Gentle parenting/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Gentle parenting, pada dasarnya, mendorong orangtua untuk mengatur emosi mereka sendiri, membantu anak-anak mereka mengelola emosi, dan menunjukkan kasih sayang secara fisik maupun emosional.

Menurut penelitian Dr. Alice Davidson, gentle parents cenderung memprioritaskan kontrol emosi, memberikan bantuan emosional kepada anak, serta menunjukkan kelembutan dan kasih sayang yang melimpah. Namun demikian, definisi gentle parenting dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari perlu dipahami dengan baik.

Penerapan Gentle Parenting dalam Kehidupan Sehari-hari

Gentle parenting/Foto: Pexels/Ketut Subiyanto

Dalam menerapkan gentle parenting di kehidupan sehari-hari, diperlukan strategi dan tips praktis yang bisa digunakan orangtua. Mulai dari cara menghadapi perilaku anak yang sulit, hingga membangun koneksi emosional yang kuat. Perlu pengetahuan terkait cara sederhana namun efektif untuk menciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih dan pengertian.

Prinsip yang harus dipegang dalam penerapan gentle parenting adalah komunikasi terbuka, empati, dan penghargaan terhadap perasaan anak. Gentle parenting jauh berbeda dengan pendekatan pengasuhan yang otoriter, yang menekankan hukuman fisik atau hierarki yang kuat antara orangtua dan anak.

Dalam menghadapi perilaku buruk anak, gentle parents menggunakan berbagai strategi dengan pendekatan yang lebih terfokus pada anak. Namun, mereka juga dihadapkan pada tantangan, seperti ketika mereka kehilangan kesabaran atau mengalami kegagalan dalam mendidik anak-anak mereka.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi para orangtua untuk meminta maaf dan mengambil tanggung jawab, sambil terus belajar dan tumbuh sebagai orangtua yang lebih baik.


Efektivitas Gentle Parenting

Gentle parenting/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Hingga saat ini, penelitian mengenai efektivitas gentle parenting masih terus dilakukan. Penting untuk dicatat bahwa gentle parenting bukanlah satu-satunya pendekatan yang sempurna.

Beberapa kritikus mengkhawatirkan bahwa pendekatan ini bisa membuat anak-anak menjadi terlalu egosentris. Namun, para pendukung gentle parenting menegaskan pentingnya memberikan batasan dan konsekuensi alami kepada anak-anak, sambil tetap memelihara hubungan yang penuh kasih sayang dan pengertian.

Meskipun masih ada kontroversi seputar gentle parenting, penting untuk merangkum bahwa pendekatan ini menawarkan banyak potensi positif dalam membentuk anak-anak yang bahagia dan penuh kasih.

Penting juga untuk melihat ke depan, memahami arah masa depan gentle parenting, dan terus berkembang menjadi orang tua yang lebih baik. Dengan memahami tantangan dan kelebihannya, kita dapat memperkuat komitmen untuk menciptakan lingkungan keluarga yang hangat, penuh kasih, dan penuh pengertian bagi anak-anak kita.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org.


(naq/naq)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *