LUMPKINSJAIL.ORG, Jakarta – Sebagai sutradara perempuan, Kamila Andini bisa dibilang termasuk sineas yang kerap menyuaran isu-isu perempuan dan berpihak pada mereka. Namun, apakah film Indonesia yang bernapaskan isu perempuan sudah cukup representatif?
Kamila mengatakan jika ia melihat sudah semakin banyak pembuat film menampilkan representasi perempuan di layar dan ini sangat positif. Namun, sebagai pembuat film (yang membicarakan isu perempuan) ia juga menyadari bahwa membicarakan representasi dalam film bukanlah hal yang mudah, dan cukup sensitif.
“Butuh empati yang sangat besar untuk menyampaikan isu dan representasi dalam medium ini. Bagaimana cara kreator menyampaikan gagasannya di layar, akan memperlihatkan keberpihakan, statement dan stand point dari pembuat film saat berkomunikasi dengan semua penonton lewat filmnya. Dan ini adalah tanggung jawab profesi yang sangat besar,” ucap Kamila kepada Cantika, 28 Juni 2024.
Perempuan kelahiran 6 Mei 1986 ini mengatakan kesadaran pembuat film atau film maker untuk menghadirkan beragam perspektif, saat melalui proses panjang pembuatan film, menjadi penting. Bagaimanapun film adalah sebuah disiplin ilmu, dan membicarakan sebuah isu dan representasi dalam layar sehingga membutuhkan disiplin kerjanya sendiri.
Di sisi lain, Kamila juga merasa bahagia karena momen ini ialah era emas perfilman Indonesia. Meskipun bagi sutradara Gadis Kretek ini pengakuan tersebut adalah sebuah awal, ia berharap kita masih akan bertemu puncak-puncak lainnya di masa mendatang.
“Saya melihat dalam dunia kontemporer seperti saat ini, seni dan media baru menjadi sangat fluid, ekspresif, dan kompleks. Teknologi dan kemudahan distribusi membuat penonton menginginkan hiburan, tapi dengan kualitas yang tinggi dan juga gagasan yang menarik,” ujar Duta Festival Film Indonesia atau FFI 2024 ini.
Hal ini menantang setiap film maker dalam industri ini untuk terus mengasah craftmenship dan pemikirannya saat membuat film. “Saya berharap pembuat film Indonesia bisa terus memberikan kemungkinan-kemungkinan baru di layar untuk menghadirkan lebih banyak kebergaman untuk perfilman Indonesia,” harap Kamila.
Kini, Kamila tengah disibukkan dengan kegiatan menulis dan mempersiapkan beberapa skenario untuk karya-karya selanjutnya. “Untuk film panjang, yang terdekat adalah saya akan membuat film panjang bersama Forka Films, diproduseri, Ifa Isfansyah berjudul ‘Empat Musim Pertiwi’, lalu sebuah film panjang kolaborasi bersama Miles Film, diproduseri Mira Lesmana, berjudul Bunga Malam,” pungkas dia.
Pilihan Editor: Daftar Sutradara Perempuan di Indonesia, dari Kamila Andini hingga Mouly Surya
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika