Mati lampu memang sangat mengesalkan banyak orang. Adanya pemadaman listrik tentu akan menghambat semua aktivitas masyarakat. Tak jarang banyak masyarakat marah lantaran mati lampu terjadi berjam-jam lamanya bahkan bisa seharian.
Tidak heran bila banyak orang pun yang menyalahkan pejabat-pejabat yang berkaitan dengan pemadaman listrik dan meminta mereka untuk mundur dari jabatannya. Salah satunya ialah Choi Joong-kyung, Menteri Ekonomi Pengetahuan Korea Selatan dalam pemerintahan Presiden Lee Myung-bak.
Menurut detikFinance, dirinya pun memutuskan mengundurkan diri lantaran merasa bertanggung jawab dalam pemadaman listrik pada tahun 2011 lalu. Choi mendapat tuntutan mundur sejak terjadinya pemadaman listrik massal yang dialami 2,1 juta rumah tangga hingga satu jam. Selain itu, ada 2.900 orang terjebak di lift akibat mati listrik, lampu lalu lintas mati, dan kegiatan industri pun terpaksa harus dihentikan sementara.
Lantas, siapakah Choi Joong-kyung ini hingga rela mundur dari jabatan sebagai menteri akibat mati lampu ini?
Choi Joong-kyung Tawarkan Diri untuk Mundur
Choi Joong-kyung/Foto: The Korea Herald
Melansir The Korea Times, Park Cheong-won, juru bicara Kementerian Ekonomi Pengetahuan saat itu mengungkapkan Menteri Ekonomi Choi Joong-kyung menawarkan diri untuk mundur dan bertanggung jawab penuh atas pemadaman listrik nasional.
Terungkap bahwa BUMN asal Korea Selatan, Korea Electric Power Corp (KEPCO) tengah melakukan perbaikan di pembangkit daya mereka. Hal ini dilakukan agar bisa bersiap menghadapi gelombang panas yang saat itu sedang terjadi.
Korea Power Exchange (KPX) menjelaskan bahwa pemadaman listrik nasional itu terjadi karena otoritas listrik yang memangkas suplai akibat cadangan yang sangat rendah dan adanya salah hitung permintaan. Kemudian pada saat yang sama, produksi listrik hanya 90% dari kondisi normal lantaran pembangkit listrik dalam perbaikan.
Insiden itu pun memaksa pemerintah menaikkan harga listrik secara signifikan. Hal tersebut dilakukan karena negara menghadapi bahaya pemadaman listrik nasional selama musim permintaan yang tinggi.
Kejadian yang terjadi pada 15 September 2011 ini merugikan masyarakat dan perusahaan. Ada 3.000 klaim kerusakan baik dari perorangan hingga perusahaan swasta yang diajukan. Total kerugian akibat mati lampu itu sekitar 17 miliar won atau setara dengan Rp197,94 miliar.
Choi Berperan Penting dalam Kebijakan Ekonomi Korea Selatan
Choi Joong-kyung/Foto: The Korea Herald
Dalam laman SDF Korea, Choi pernah menjadi Duta Besar untuk Filipina dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif di World Bank. Sejak dilantik menjadi Menteri Ekonomi Pengetahuan, Choi Joong-kyung mengunjungi berbagai lokasi industri Korea, memperluas kerja sama dengan mitra asing, dan menciptakan banyak peluang untuk bisnis Korea.
Ketika menjadi Wakil Menteri Strategi dan Keuangan pada bulan Maret 2008, Choi menyusun kebijakan ekonomi Korea saat masa awal pemerintahan Lee Myung-bak. Lalu bulan April 2010, saat dirinya menjadi Sekretaris Senior Presiden untuk Kebijakan Ekonomi, ia berperan penting dalam mengkoordinasikan kebijakan ekonomi makro saat Korea Selatan mulai pulih dari krisis keuangan global.
Choi Joong-kyung sendiri memperoleh gelar sarjana dan pascasarjana pada bidang administrasi bisnis dari Seoul National University (SNU) dan gelar PhD pada bidang ekonomi dari University of Hawaii. Selain itu, ia juga pernah menjadi Direktur Jenderal Keuangan Internasional di Kementerian Keuangan dan Ekonomi (sekarang bernama Kementerian Strategi dan Keuangan) sekaligus merupakan anggota Institut Akuntan Publik Korea.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!
(ria/ria)