Berita

Belajar dari Obrolan Anang Hermansyah dan Ghea Indrawari yang Viral, Ini 5 Topik Pertanyaan yang Tidak Seharusnya Diajukan!

×

Belajar dari Obrolan Anang Hermansyah dan Ghea Indrawari yang Viral, Ini 5 Topik Pertanyaan yang Tidak Seharusnya Diajukan!

Share this article


Beberapa waktu lalu viral di media sosial penyanyi dan politikus Anang Hermansyah mencecar penyanyi Ghea Indrawari yang belum menikah di usia 26 tahun. 

Dalam klip podcast Ngobrol Asix, Anang terkejut ketika mengetahui Ghea yang berusia 26 tahun belum menikah. Bahkan, Anang mempertanyakan apakah Ghea memiliki keinginan untuk menikah atau tidak.

Tak sedikit netizen yang kesal dan mengkritik sikap Anang karena dianggap tidak sopan mencecar Ghea dengan pertanyaan pribadi. Istri Anang, Ashanty, meminta maaf atas sikap suaminya terhadap Ghea. Di sisi lain, Ghea juga ikut meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi dan kepada Anang serta keluarga yang menjadi sasaran hujatan netizen.

Terlepas dari obrolan Anang dan Ghea, topik kapan nikah tampaknya menjadi salah satu pertanyaan favorit masyarakat Indonesia. Entah ditanyakan hanya karena sekadar basa-basi, penasaran, atau benar-benar peduli, pertanyaan ini bisa saja menyinggung perasaan dan membuat lawan bicara jadi tidak nyaman.

Selain pertanyaan kapan nikah, ada beberapa pertanyaan basa-basi yang sudah basi yang sering ditujukan kepada perempuan saja. Kira-kira apa saja? Yuk, simak penjelasannya!


Kapan Nikah?

Ilustrasi/Foto: Freepik/prostooleh

Pertanyaan kapan nikah tampaknya menjadi pertanyaan yang paling umum dilontarkan kepada perempuan, baik berstatus single maupun sudah punya pasangan. Jika perempuan sudah memiliki pasangan namun belum menikah, maka pertanyaan seperti, “kapan nikah? Jangan ditunda-tunda terus, kan udah ada pasangannya!” tidak luput dilontarkan.

Tak berbeda jauh jika situasinya perempuan single. Pertanyaan berbunyi, “kapan nikah? Buruan cari pasangan, jangan keasyikan sendiri!” pun sering mengusik. Tidak hanya mengganggu privasi, pertanyaan semacam ini juga seolah mengisyaratkan bahwa tujuan perempuan dalam hidup hanyalah untuk menikah. Seakan-akan, pencapaian perempuan tidak valid jika ia belum memiliki pasangan dan menikah.

Padahal, pernikahan bukanlah perlombaan siapa yang paling cepat. Setiap orang memiliki tujuan hidupnya masing-masing, begitu pula perempuan. 

Udah Punya Pasangan Belum?
Alasan mengapa pasangan mirip satu sama lain/Foto: Freepik/makistock

Ilustrasi/Foto: Freepik/makistock

Salah satu pertanyaan basa-basi yang sudah basi selanjutnya yang sering dilontarkan kepada perempuan dengan status single adalah, “Mana pasangannya?” atau “Kok lama banget jomblonya? Emang nggak pengin punya pasangan?”. Bisa relate, Beauties?

Pertanyaan ini senada dengan pertanyaan perihal pernikahan, dan lagi-lagi seakan mengisyaratkan bahwa hal terpenting dalam hidup perempuan hanyalah soal menemukan pasangan hidup. Lagipula, topik seputar pasangan sebenarnya termasuk ke dalam ranah yang cukup personal, jadi tidak bisa seenaknya dilontarkan hanya untuk berbasa-basi.

Tak jarang, yang mengesalkan adalah fakta sang penanya hanya sekadar ingin tahu alias kepo daripada benar-benar peduli. Jika kamu mengalami situasi ini, balasan apa yang sering kamu ucapkan, Beauties?

Kapan Punya Anak?
Bayi baru lahir/Foto: Freepik.com/freepic.diller

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/freepic.diller

Jika perempuan sudah menikah dan belum punya anak, pertanyaan yang paling sering dilontarkan adalah, “kapan punya anak?”

Selain tidak sopan, pertanyaan semacam ini juga bisa memojokkan perempuan. Masalah hamil dan ingin memiliki anak adalah urusan pribadi perempuan dan pasangannya. Di sisi lain, pertanyaan semacam ini juga bisa menyiratkan seakan-akan tujuan perempuan hanyalah untuk memiliki anak.


Kamu Gendutan/Kurusan, ya?
Ilustrasi timbangan berat badan/ Foto: Unsplash/I Yunmai

Ilustrasi/Foto: Unsplash/I Yunmai

Masalah penampilan juga menjadi sasaran empuk untuk dijadikan pertanyaan basa-basi. Mulai dari bentuk badan, wajah, hingga cara berpakaian pun tidak luput menjadi sasaran.

Pertanyaan berupa, “Kamu gendutan/kurusan ya?”, “Lama nggak ketemu, kok jerawatan, sih, sekarang?”, atau “Kamu yakin pergi ke tempat ini dengan outfit begitu?” terkadang sering dilontarkan tanpa berpikir panjang seperti apa reaksi dan perasaan dari perempuan yang jadi sasaran pertanyaan.

Mengomentari penampilan seseorang nampaknya sudah menjadi budaya tersendiri di masyarakat. Pada akhirnya, komentar seperti ini lah yang membuat perempuan merasa tertekan dan membandingkan dirinya dengan orang lain. Seakan-akan lingkungan selalu mengawasi bentuk tubuh perempuan dan ada tuntutan tak kasat mata untuk memiliki bentuk tubuh ideal.

Gajinya Berapa?
Negara Gaji Pengangguran/Foto: freepik.com/jcomp

Ilustrasi/Foto: freepik.com/jcomp

Last but not least, pertanyaan basa-basi yang sudah basi adalah perihal pekerjaan dan penghasilan. Bertanya soal pekerjaan sebenarnya cukup umum untuk ditanyakan, namun jika sudah menyinggung perihal gaji, it’s a big no, Beauties!

Gaji adalah topik yang cukup sensitif dan sama sekali bukan pertanyaan yang bisa diajukan begitu saja. Selain tidak sopan, biasanya menanyakan soal gaji bisa berakhir pada membanding-bandingkan penghasilan satu sama lain.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org.


(naq/naq)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *