Berita

Menurut Riset, Orang Lebih Memilih Menahan Rasa Sakit daripada Berpikir Keras! Ini Alasannya

×

Menurut Riset, Orang Lebih Memilih Menahan Rasa Sakit daripada Berpikir Keras! Ini Alasannya

Share this article


Kegiatan berpikir tentu merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan seorang manusia, Beauties. Tetapi, tahukah Beauties bahwa berpikir membutuhkan energi dan perhatian yang besar? Maka dari itu, kita cenderung tidak mengeluarkan usaha besar untuk benar-benar berpikir dan memusatkan perhatian dalam keseharian kita.

Tak hanya itu, menurut beberapa penelitian, ternyata seseorang lebih memilih untuk merasakan rasa sakit dengan sengaja daripada harus berpikir keras, lho, Beauties.

Penasaran dengan alasannya? Yuk, cari tahu lebih lanjut!

 

Alasan Orang Lebih Memilih Menahan Rasa Sakit daripada Berpikir Keras

Ilustrasi/Foto: Freepik/prostock-studio

Menurut suatu riset pada jurnal eLife pada tahun 2020, berpikir keras ternyata menghasilkan efek yang lebih tidak menyenangkan dibanding merasakan suatu sakit fisik.

Dalam penelitian tersebut, peneliti melakukan eksperimen kepada 39 orang untuk memilih, ingin disetrum dengan tingkatan nyeri berbeda-beda, atau melakukan tugas mental berkaitan dengan perhatian dan memori.

Tugas mental ini biasa disebut dengan “N-back“, suatu tugas yang mengharuskan seseorang mengingat apakah tulisan yang ditayangkan di layar pertama akan sama dengan layar setelahnya sembari ditingkatkan kesulitannya.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa setelah partisipan mengerjakan tugas N-back, mereka lebih memilih untuk merasakan sakit, bahkan ketika rasa sakitnya di taraf yang lebih intens. Ini menunjukkan bahwa memusatkan fokus dan mengambil keputusan merupakan hal yang sulit.

Penelitian lain dari jurnal Science pada tahun 2014 juga menunjukkan hasil serupa. Dalam eksperimen ini, partisipan bahkan hanya disuruh untuk diam dan larut dalam pikirannya. Namun, ketika diberi kesempatan untuk mencoba disetrum, sebanyak 67 persen partisipan pria dan 25 persen partisipan perempuan lebih memilih untuk disetrum paling tidak sekali. Jadi, tidak hanya berpikir keras, bahkan orang-orang lebih memilih merasakan sakit ketimbang harus diam dengan pikirannya.

Bagaimana, Beauties? Apakah kamu sependapat dengan hasil penelitian di atas?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org.


(naq/naq)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *