High heels atau sepatu hak tinggi, telah menjadi salah satu item fashion yang tidak pernah lekang oleh waktu. Bagi sebagian orang, mengenakan high heels bisa memberikan rasa percaya diri dan meningkatkan penampilan.
Memakai high heels memberikan tampilan yang elegan, anggun, dan meningkatkan kesan kepercayaan diri. Sepatu ini dapat membuat postur tubuh terlihat lebih tegap dan proporsional karena posisi tumit yang lebih tinggi.
High heels juga memberikan efek optik yang membuat kaki terlihat lebih panjang dan ramping. Selain itu, high heels sering kali dianggap sebagai simbol feminitas dan keanggunan.
Namun dibalik keanggunannya, sedikit yang tahu bahwa high heels memiliki sejarah yang menarik.
Asal Usul Sepatu High Heels
Persian Riding Shoes/ Foto: artsandculture.google.com/David Stevenson and Eva Tkaczuk
Melansir Teen Vogue, sejarah sepatu high heels dapat ditelusuri kembali ke abad ke-15 di Persia. Pada masa itu, para prajurit menggunakan sepatu hak tinggi untuk membantu menjaga kaki mereka tetap stabil di atas kuda.
Penggunaan sepatu hak tinggi ini memberikan keuntungan praktis dalam pertempuran. Hak tinggi membuat prajurit lebih mudah menjaga kaki mereka tetap aman di sanggurdi kuda, sambil berdiri di atas pelana untuk menembakkan panah dan melemparkan senjata mereka.
Transformasi Menjadi Simbol Kekuasaan
Sepatu Raja Louis XIV/ Foto: blogs.getty.edu
Ketika para imigran Persia membawa tren sepatu hak tinggi ke Eropa, sepatu ini menjadi populer di kalangan bangsawan pria Eropa. Pada abad ke-17, sepatu hak tinggi menjadi simbol kekuasaan dan status sosial. Raja Louis XIV dari Prancis memperkenalkan sepatu dengan hak merah dan sol merah ke istananya.
Raja Louis XIV membatasi pemakaian sepatu seperti itu hanya untuk lingkaran bangsawan, menjadikannya sebagai simbol privasi dan eksklusivitas. Praktik ini kemudian diikuti oleh kerajaan di seluruh Eropa, yang mengadopsi sepatu hak tinggi sebagai bagian dari pakaian formal mereka.
Perubahan Gaya
Pinet/ Foto: bbc.co.uk
Melansir London Runaway, pada abad ke-18 pandangan masyarakat terhadap high heels mengalami perubahan drastis. Selama revolusi Prancis, baik pria maupun perempuan mulai meninggalkan high heels dan beralih ke sepatu datar, untuk menolak asosiasi dengan kerajaan dan menyuarakan persamaan gender.
Namun, pada abad ke-19, high heels kembali populer. Dalam wawancara dengan She Files, Elizabeth Semmelhack, kurator senior Bata Shoe Museum, mencatat bahwa sepatu hak tinggi semakin terlihat sebagai sesuatu yang hiper-feminin dan juga mulai dikaitkan dengan perempuan. Seorang fotografer abad ke-19 juga menemukan bahwa sepatu hak terlihat lebih baik untuk perempuan.
Di pertengahan abad ke-19, desainer sepatu pertama kali muncul sebagai tokoh yang memainkan peran penting dalam pengembangan industri sepatu modern. Salah satu desainer terkemuka pada masa itu adalah François Pinet, seorang desainer sepatu asal Prancis.
Dilansir dari BBC, François Pinet dikenal karena menjadi salah satu desainer pertama yang menggunakan praktik industri baru untuk menciptakan sepatu dengan hak yang indah dan dapat direproduksi. Ia mulai menggabungkan seni dan kerajinan tangan dalam desain sepatu. Salah satu contohnya adalah hak sepatu “Pinet” yang diciptakan oleh François Pinet yang dihiasi dengan bordir tangan halus.
Munculnya Stiletto dan Era Modern
Stiletto Marilyn Monroe/ Foto: themarilynreport.com
Pada tahun 1950-an, kemajuan teknologi memungkinkan pembuatan high heels yang lebih tipis dan lebih tinggi, dan stiletto pun lahir. Jenis hak ini menjadi salah satu pakaian penting dalam lemari pakaian banyak perempuan pada tahun 50-an dan mengambil alih dunia selebritas.
Stiletto kemudian dipopulerkan oleh ikon fashion seperti Audrey Hepburn dan Marilyn Monroe. Era ini dikenal sebagai “zaman emas” high heels, di mana high heels menjadi sangat populer di kalangan perempuan di seluruh dunia.
Itulah sejarah sepatu high heels. Dari pemakaian praktis oleh prajurit pria hingga menjadi simbol kekuasaan dan fashion, high heels tetap menjadi salah satu fashion item paling ikonis di dunia yang terus berkembang hingga saat ini.
Gimana pendapat Beauties soal sejarah high heels?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org.
(dmh/dmh)