Rumah ala Jepang memang menjadi kiblat bagi banyak orang yang menginginkan desain rumah yang minimalis namun terkesan tenang dan rapi. Estetika interior Jepang juga mengutamakan keseimbangan alam dengan perabotan yang ada di rumah.
Meski mungil kamu tetap bisa mengembangkan rumah impian dengan sentuhan ala rumah Jepang yang minimalis. Demi mewujudkan keinginan tersebut, kamu perlu memperhatikan detail-detail berikut ini agar hunianmu sesuai dengan gaya rumah Jepang.
Untuk itu, kamu bisa ikuti saran dari laman Lifestyle Asia berikut ini.
1. Pasang Pintu Geser
Pintu geser/ Foto: freepik.com/freepik
|
Pintu geser di rumah Jepang mudah ditemukan pada kartun atau film Jepang. Dulu, pintu geser di Jepang lebih tradisional dan dikenal dengan istilah Shoji yang merupakan elemen paling ikonik dari interior Jepang. Shoji merupakan layar geser yang terbuat dari kertas beras tembus pandang dengan bingkai kayu.
Terkini, Shoji versi modern menggunakan panel kaca sebagai pengganti kertas untuk memudahkan perawatan. Shoji, atau pintu geser dapat menghemat ruang di rumah yang minimalis sehingga ruangan menjadi lebih luas.
Kegunaan utama Shoji modern dan tradisional adalah tidak menghalangi cahaya alami. Cahaya yang masuk melalui Shoji menjadi sumber cahaya yang bagus bagi ruangan.
2. Penggunaan Kayu dan Warna Kayu
Penggunaan kayu dan warna kayu/ Foto: pexels.com/pixabay
Detail lain yang bisa kamu terapkan dalam menata rumah yang minimalis ala Jepang adalah penggunaan ornamen kayu. Yang paling mencolok dari rumah ala Jepang adalah penggunaan lantai bercorak kayu serta perabot berbahan kayu.
Kamu bisa tambahkan ornamen seperti rak kayu pada tembok polos. Sementara kombinasi cat berwarna kayu dan warna putih bisa diaplikasikan pada tembok ruangan.
Furnitur pelengkap ruangan bisa dipilih yang berwarna kayu atau kecoklatan. Kombinasi dua warna tersebut membuat kesan ruangan terasa lebih lega dan warna kayu akan menonjolkan nuansa natural di dalam ruangan.
3. Pintu Masuk yang Lebih Rendah
Pintu masuk yang lebih rendah/ Foto: pexels.com/Maria Orlova
Seperti umumnya di rumah Asia, sebelum memasuki rumah mereka sering melepas sepatu dan berganti sandal khusus di dalam rumah. Apabila rumahmu saat ini memiliki space yang cukup di bagian ruang masuk atau ruang tamu, maka kamu bisa buat lebih rendah sebagai tempat untuk melepas dan meletakkan sepatu.
Hal tersebut lumrah ditemukan di rumah-rumah di Jepang. Selain lebih estetik, adanya akses masuk rumah yang lebih rendah membuat cara melepas sepatu lebih eksplisit karena bisa melepas sepatu, menyimpan sepatu, dan menukar sepatu pada satu tempat yang sama.
Akses masuk yang lebih rendah tersebut juga dibuat untuk menghindarkan debu dan kotoran yang berpotensi masuk ke dalam rumah.
4. Furnitur yang Rendah
Furnitur yang rendah/ Foto: Pexels/Charlotte May
Orang Jepang klasik biasa meletakkan bantal lantai yang digunakan untuk duduk sehingga tidak terlalu membutuhkan sofa atau kursi. Termasuk kotatsu alias meja makan rendah ala Jepang sering digunakan untuk berbagai keperluan seperti makan bersama, bersantai bersama, atau menonton TV bersama.
Bahkan, mereka juga menggunakan kasur lantai untuk tidur dan membereskannya dengan cara dilipat dan diletakkan di lemari. Bagi kamu yang menginginkan konsep tersebut dengan lebih modern, maka kamu tetap bisa meletakkan beberapa furnitur seperti ranjang dan sofa namun dengan model low to ground alias furnitur yang rendah.
5. Cahaya Alami
Cahaya alami/ Foto: pexels.com/Jill Burrow
Pencahayaan alami melalui ruang terbuka menjadi poin estetika utama dalam desain minimalis ala Jepang. Ruang terbuka bisa diusahakan dengan menggunakan jendela besar, pemasangan skylight, serta menghindari tirai yang tebal.
Jika cuaca terlalu cerah seperti di musim panas, kamu bisa gunakan tirai tipis untuk membingkai jendela. Cahaya alami yang masuk ke dalam rumah memberikan manfaat luar biasa termasuk membuat penghuninya lebih produktif, lebih bahagia, dan lebih tenang.
6. Taman di Area Rumah
Taman di area rumah/ Foto: pexels.com/Daria Obymaha
Alam menjadi bagian krusial dari desain rumah minimalis gaya Jepang. Setiap rumah di Jepang menghormati alam, sebagai bagian dari estetika dalam menyeimbangkan antara buatan manusia dan alam.
Unsur alam yang dikuatkan dari interior Jepang selain kayu adalah taman bebatuan internal yang sederhana. Taman biasanya terdiri dari bebatuan, fitur air, dan beberapa tanaman hijau di atas pasir atau kerikil. Taman bebatuan tersebut dimaksudkan untuk menduplikasi esensi alam yang memberikan ketenangan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org. Caranya DAFTAR DI SINI!
(sim/sim)