Berita

Brand Serupa Tapi Tak Sama, Polo Indonesia dan Polo Ralph Lauren Apa Bedanya?

×

Brand Serupa Tapi Tak Sama, Polo Indonesia dan Polo Ralph Lauren Apa Bedanya?

Share this article


Kaus polo kini bisa langsung dikenali orang sebagai kaus berkerah dengan dua kancing. Seperti namanya, terciptanya kaus polo memang berawal dari olahraga polo, yakni olahraga beregu yang dimainkan sambil berkuda. Desainnya mengalami beberapa penyesuaian sebelum akhirnya jadi seperti sekarang.

Kepopuleran kaus polo di kancah global tak bisa lepas dari pengaruh merek Ralph Lauren. Setelah muncul kaus polo Ralph Lauren, banyak brand atau merek lain yang mengikuti jejaknya dengan produksi kaus serupa namun menggunakan detail yang berbeda-beda.





Polo Ralph Lauren/ Foto: instagram.com/poloralphlauren

Di Indonesia sendiri, kita bisa dengan mudah menemukan toko-toko yang menjual kaus polo. Belum lagi, ada banyak gerai merek Polo di mall-mall kota, termasuk di kawasan wisata seperti Bali.

Akan tetapi, merek Polo di Indonesia ternyata berbeda dari merek Polo Ralph Lauren di luar negeri nih, Beauties. Tak jarang, wisatawan asing di sini juga dibuatnya terkecoh.

Namun begitu, bukan berarti merek Polo di Indonesia itu palsu, lho! Buat kamu yang masih bingung dengan merek-merek Polo, simak penjelasannya berikut ini.

Ralph Lauren vs U.S Polo ASSN

Koleksi Polo Ralph Lauren/ Foto: instagram.com/poloralphlauren

Dirangkum dari Bagaholic, Ralph Lauren Corporation didirikan pada tahun 1967 oleh Ralph Lauren sendiri. Lauren memulai kariernya sebagai penjual dasi untuk Brooks Brothers hingga akhirnya bisa membuka tokonya sendiri di Rodeo Drive, Beverly Hills. Ralph Lauren terus tumbuh dan memperluas lini produknya hingga mencakup pakaian pria dan wanita, perabot rumah tangga, juga wewangian.

Kemudian, Polo Ralph Lauren didirikan pada tahun 1968, selang satu tahun setelah peluncuran Ralph Lauren Corporation. Merek ini awalnya diluncurkan sebagai lini pakaian khusus pria, dengan fokus pada setelan jas dan pakaian olahraga berkualitas tinggi.




koleksi U.S. Polo ASSN
Koleksi U.S. Polo ASSN/ Foto: instagram.com/uspoloassn

Di Amerika pula, ada merek Polo lain yang tak kalah tenar dan berkualitas tinggi yaitu U.S. Polo Assn. Merek ini terintegrasi langsung dengan United States Polo Association (USPA), organisasi pengelola olahraga polo di Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 1981.

Sejak awal kemunculannya, merek fesyen USPA fokus memproduksi pakaian khusus olahraga polo. Seiring perkembangan, USPA kini menjadi perusahaan retail yang juga merilis aksesori, eyewear, alas kaki, perabot rumah tangga, hingga jam tangan.





Ralph Lauren vs U.S Polo Assn
Ralph Lauren vs U.S Polo Assn/ Foto: lvbagaholic.com

Pada tahun 1980an, muncullah sengketa merek Ralph Lauren dan U.S. Polo Association. Bisa ditebak, itu karena mereka memiliki nama dan logo yang mirip. Keduanya sama-sama menggunakan logo pemain polo, namun logo Ralph Lauren hanya ada satu pemain dengan tongkat teracung ke atas, sementara logo USPA terdapat dua pemain dengan salah satu tongkat ke arah bawah.

Serangkaian tuntutan hukum antara dua merek ini berlangsung selama bertahun-tahun dari 1984 hingga 2014. Dimulai dari tuntutan Ralph Lauren ke USPA, lalu tuntutan balik dari USPA ke Ralph Lauren, dan begitu seterusnya. Menurut perkembangan terakhir, sengketa diselesaikan pada tahun 2015 dengan pembayaran kompensasi kepada Ralph Lauren sebesar $3.2 juta atau setara Rp46 milyar.

Dari kedua merek Polo asal Amerika tersebut, tidak ada satupun yang buka cabang di Indonesia nih, Beauties. Bahkan kalau kamu lihat situs web resmi mereka, tidak ada pilihan toko di negara Indonesia.

Meski begitu, merek Polo di Indonesia bukan berarti merek tiruan atau abal-abal. Yup, Polo Indonesia merupakan produk lokal yang resmi diakui sesuai hukum yang berlaku. Lantas, Polo Indonesia milik siapa?

Polo Indonesia vs PLRI vs Polo by Ralph Lauren

Koleksi Polo Indonesia/ Foto: instagram.com/officialpoloindonesia

Polo Indonesia merupakan merek lokal yang berada di bawah naungan PT MPP (Manggala Putra Perkasa). Secara kualitas maupun harga, koleksi Polo Indonesia tidak semewah dan juga tidak semahal Polo Ralph Lauren.

Merek lokal ini memiliki logo yang mirip dengan Polo Ralph Lauren, sementara koleksinya juga cenderung mirip namun biasanya disertai kearifan lokal seperti rilisan khusus Ramadan atau Lebaran. Pihak Ralph Lauren selaku pemegang merek Polo internasional konon telah berkali-kali menggugat merek Polo Indonesia tetapi selalu berujung kalah.

Hal itu terjadi karena Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem first to file. Siapapun yang pertama mendaftarkan mereknya, merekalah yang menjadi pemegang sah dari merek tersebut. Dan ya, Polo Indonesia merupakan pihak yang pertama mendaftarkan merek.




sengketa merek Polo di Indonesia
Merek Polo di Indonesia/ Foto: instagram.com/mebiso 

Masalah hak paten merek Polo di Indonesia sendiri tak kalah pelik, Beauties. Setidaknya ada tiga pihak yang terlibat, yaitu Bapak Mohindar HB, PT MPP, dan PT Polo Ralph Lauren Indonesia (PRLI).

Melansir dari Mebiso, Bapak Mohindar menggugat PT MPP dan PRLI pada tahun 2022. Menurut Mohindar, ia mengantongi hak paten Polo by Ralph Lauren setelah mendapat surat pengalihan merek dari Jon Whiteley pada tahun 1986. Berdasarkan sertifikat merek yang ia punya, Mohindar meminta hakim untuk membatalkan merek-merek Polo lain yang ada di Indonesia.

Namun, menurut PRLI, merek Polo ini pertama kali milik Jon Whiteley yang kemudian dialihkan kepada Fong Franky selalu direktur PT MPP, lalu PT MPP mengalihkan hak mereknya kepada PT PRLI pada sekitar tahun 2016.

Sengketa merek ini pada akhirnya dimenangkan oleh Bapak Mohindar. Namun, pada September 2023, PT MPP melaporkan Mohindar HB ke pihak berwenang. Status Mohindar pun berubah menjadi tersangka dan masuk ke daftar pencarian orang (DPO) karena dugaan pemalsuan sertifikat merek.

Hingga saat ini, kasus tersebut masih berbuntut panjang. Pada Senin (6/5/2024) dan juga Rabu, (8/5/2024), ratusan karyawan PT PLRI dan PT MPP melakukan demo di kantor Mahkamah Agung (MA). Singkatnya, mereka menuntut agar salah satu hakim MA yang mengadili sengketa merek itu diganti demi keberlangsungan nasib mereka di masa depan.




koleksi Polo Ralph Lauren
Toko Polo Ralph Lauren di Cat Street, Tokyo, Jepang/ Foto: instagram.com/poloralphlauren

Kesimpulannya, kepemilikan Polo Indonesia saat ini bisa dibilang masih simpang siur. Sementara koleksinya masih bisa kamu dapatkan di gerai-gerai toko terdekat.

Bicara tentang orisinalitas di ranah kreatif, termasuk fesyen memang sebetulnya tidak ada yang 100% orisinal. Kemiripan bisa terjadi tak hanya dari sisi desain koleksi pakaian saja, tetapi juga nama dan logo. Tak heran, di dunia fesyen muncul istilah-istilah seperti ori, kw, hingga kw super sesuai tingkatan kualitas barang.

Sebagai konsumen atau pelanggan, kamu pun bebas memilih produk yang kamu suka. Sesuaikan pilihanmu dengan budget, kepuasan pribadi, hingga nilai atau value yang kamu anut.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail Lumpkinsjail.org.


(dmh/dmh)





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *