Berita

2 Merek Kacang Asal China Ditarik oleh Singapura karena Berisiko Picu Kanker, Ini Produknya!

×

2 Merek Kacang Asal China Ditarik oleh Singapura karena Berisiko Picu Kanker, Ini Produknya!

Share this article


Baru-baru ini, Badan Pangan Singapura (SFA) menarik dua merek kacang asal China. Hal ini karena adanya beberapa kandungan berbahaya yang melebihi batas aman yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat. 

Seperti yang kita tahu Beauties, makanan yang masuk ke dalam tubuh memiliki peran penting dalam kesehatan. Karena itu, apa yang kita makan harus benar-benar bermanfaat, sehat, dan tidak membahayakan. Termasuk soal kandungannya. 

Karena inilah, kedua merek produk kacang asal China ini ditarik dari Singapura. Memangnya, kandungan apa sih yang dimaksud? Simak yuk!

Ini Kandungan ‘Berbahaya’ yang Ada di Dalam 2 Merek Kacang Asal China…

Ilustrasi kacang kenari/Foto: Unsplash.com/Sahand Babali

Menurut siaran persnya, Badan Pangan Singapura (SFA) mendeteksi adanya siklamat (sebagai asam siklamat) dan asesulfam K yang telah melebihi kadar yang diizinkan.

Sebenarnya, siklamat dan asesulfam K merupakan bahan tambahan makanan yang diizinkan untuk digunakan sebagai pemanis buatan dan disetujui untuk digunakan pada produk makanan tertentu, seperti minuman ringan dan buah-buahan kalengan.

Namun, penggunaan siklamat saat ini tidak diperbolehkan ada pada produk kacang kenari serta produk kacang-kacangan dan biji-bijian lainnya. Sementara itu, penggunaan asesulfam K untuk produk kacang-kacangan dan biji-bijian pun diperbolehkan hingga batas maksimal sebagaimana yang tercantum dalam Singapore Food Regulations

Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, makanan dengan kandungan siklamat ini bisa memicu kanker (Lembaga Konsumsen Jakarta, 2006). Di samping itu, Jurnal Universitas Airlangga pun mengatakan, pada beberapa orang yang sensitif terhadap pemanis buatan (siklamat), dapat menimbulkan alergi seperti batuk atau serak pada tenggorokan. 

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli Academy of Science pada 1985 melaporkan, siklamat maupun turunannya tidak bersifat karsinogenik, tetapi diduga sebagai promotor. Sampai saat ini, hasil penelitian mengenai dampak siklamat pada kesehatan masih diperdebatkan. Kanada dan USA tidak mengizinkan penggunaan siklamat sebagai bahan tambahan pangan.

Karena itu SFA menyarankan untuk menghindari produk kacang-kacangan dengan kandungan tersebut. 

“Meskipun tidak ada risiko kesehatan langsung dari mengonsumsi kenari dan produk kacang-kacangan serta biji-bijian lainnya yang ditemukan mengandung siklamat dan asesulfam K, konsumsi berlebihan kedua pemanis tersebut dalam jangka waktu lama harus dihindari,” tulisnya dalam rilis resmi. 


2 Merek Kacang yang Ditarik SFA
Merek kacang asal China yang ditarik Singapura

Merek kacang asal China yang ditarik Singapura/Foto: Dok. rilis SFA

Nah Beauties, dua merek kacang asal China yang ditarik oleh SFA adalah Xiyuguoyuan Xinjiang Paper Roasted Walnut dengan berat 500 gram, tanggal produksi: 24 Maret 2024 dan Xiyuguoyuan Xinjiang Paper Roasted Walnut dengan berat 1 kilogram, tanggal produksi: 25 Maret 2024. 

Saat ini, SFA sedang melakukan pengambilan sampel dan pengujian proaktif pada produk kacang-kacangan dan biji-bijian di Singapura. SFA akan memulai penarikan kembali produk yang terkena dampak dan terdeteksi mengandung pemanis yang tidak diizinkan (misalnya: siklamat) atau melebihi kadar pemanis yang diizinkan (seperti: asesulfam K). 

Terakhir, dalam rilisnya pun SFA menyampaikan agar konsumen yang telah membeli produk yang ditarik tersebut, untuk memeriksakan kesehatannya. 

“Konsumen yang telah mengonsumsi produk yang dimaksud dan mempunyai kekhawatiran terhadap kesehatannya harus mencari nasihat medis. Konsumen dapat menghubungi tempat pembelian mereka untuk pertanyaan,” tutup rilis SFA. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di lumpkinsjail? Yuk, gabung ke komunitas pembaca lumpkinsjail, Lumpkinsjail.org.


(ria/ria)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *